REPUBLIKA.CO.ID, — Sejak dulu para filsuf memisahkan antara akal dan hati. Akal lebih berkaitan dengan logika. Berpikir, berdalil, mengkaji berbagai cabang ilmu, dan filsafat.
Ini semua adalah domain akal. Sementara hati lebih berkaitan dengan rasa dan seni. Menggubah puisi, menciptakan karya seni dan sebagainya, ini masuk dalam domain hati.
Benarkah akal dan hati bisa dipisah? Benarkah keduanya memiliki fungsi yang berbeda? Ada baiknya kita melihat bagaimana Alquran membicarakan hal ini.
Baca Juga: Tanda-tanda Ilmu yang Dicari Bermanfaat
Tidak ditemukan dalam Alquran kata ‘akal’ (العقل) dalam bentuk isim. Yang ada, kata akal selalu disebutkan selalu dalam bentuk fi’il (kata kerja) seperti : تعقلون , نعقل
Ini menjadi indikasi bahwa akal bukanlah benda atau alat, melainkan fungsi atau aktivitas. Dari sini tampak beda antara akal dengan otak (الدماغ/المخ).
Kalau akal adalah fungsi dan aktivitas, lalu apa alat yang menjadi medianya? Itulah hati. Coba perhatikan ayat berikut :
Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.