Sahijab – Cahaya iman mulai menerangi kalbunya, sejak Rasulullah SAW menyampaikan risalah Islam di Mekah. Ia begitu bersimpati terhadap kebenaran ajaran Islam yang disebarkan Nabi Muhammad SAW. Keimanannya yang semakin membaja, membuat Ummu Syarik al-Qurasyiyyah membaktikan hidupnya untuk mengibarkan panji-panji Laa Ilaaha illallah Muhammad Rasulullah.
Ummu Syarik bernama asli Ghaziyah binti Jabir bin Hakim. Ia adalah wanita dari Quraisy, yang berasal dari Bani Amir bin Lu’ai. Sejarah mencatat, sang mujahidah ini pernah menjadi istri Abu al-Akr ad-Dausi. Ia berjasa dalam menyebarkan agama Islam di kalangan wanita-wanita Quraisy.
Ummu Syarik adalah salah satu wanita dalam barisan pertama wanita yang masuk Islam. Semangat dakwah menegakkan kalimat Tauhid begitu menggebu, sehingga ia mampu mengislamkan orang musyrikin (menjadi mualaf) yang manawannya.
Baca juga: Putuskan Jadi Mualaf, Khalid Wilhelm Ott: Saya Petarung dan Muslim
"Ummi Syarik menyebarkan agama tauhid secara diam-diam kepada para wanita Quraisy," tulis Aan Wulandari dalam bukunya "Kisah Istimewa Asmaul Husna," seperti dikutip Sahijab dari Republika.co.id.
Harapan dari dakwah yang dilakukan Ummu Syarik adalah semakin banyak orang yang bisa terlepas dari gelapnya kesyirikan. Rupanya, dakwah sembunyi-sembunyi ini diketahui oleh kaum musyrikin Quraisy yang sangat membenci dakwah Rasulullah SAW.
"Tanpa mengenal belas kasihan, mereka menangkap Ummu Syarik dan menyiksanya dalam tahanan," katanya.