REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Bohong jika tidak ada kesulitan setelah pertaubatan. Kehidupan setelah menjadi Muslim sangat sulit. Hal ini juga dirasakan mualaf Madina Su dari Incheon, Korea Selatan.
Di Korea Selatan, di mana ada banyak pesta minum, orang bisa saja berubah dengan sendirinya. Akses daging halal sulit, sehingga makan di luar pun dikurangi. Ini menjadi kesulitan Madina di awal berhijrah.
Secara khusus, alkohol bukan hanya untuk kesenangan, melainkan alkohol pada pertemuan keluarga atau makan malam perusahaan merupakan peran penting. Hal ini karena mereka dianggap kurang bersosialisasi karena tidak minum alkohol dan tidak ikut makan malam perusahaan.
Baca Juga: Kisah Kelly Jadi Mualaf di Umur 13 Tahun Saat Mencari Kebenaran Agama
Ini bukan satu-satunya kesulitan. Di Korea Selatan, daging halal sulit ditemukan secara umum. Jadi kebanyakan Muslim akan menjadi vegetarian atau meminta daging halal beku dikirim dan dimasak sendiri.
Tak hanya itu, saat keluar dengan jilbab, mata orang-orang selalu tertuju padanya. Dia memberi tahu perusahaan bahwa dia telah pindah agama sekarang, tetapi sebelumnya, ada juga konflik kecil dengan kehidupan kerjanya.
Dia pernah mengalami pengalaman, satu ketika dia pergi ke rumah sakit dengan memakai hijab (rumah sakit yang dikunjungi selama beberapa tahun), dan tiba-tiba dia ditanya tentang status kewarganegaraannya sebagai orang Korea.
Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.