Sahijab – Bumi merupakan salah satu planet yang memiliki kehidupan. Tempat kita berpijak semenjak lahir. Bumi adalah bhumi yang bermakna tanah.
Sebutan serupa lain, al-ardz juga earth memiliki maksud sama, yaitu tanah. Cukup beralasan, bila Allah menghendaki penciptaan makhluk yang seunsur dengan tanah.
Masyhurlah kemudian dialog luhur antara Allah dan para malaikat tentang penciptaan. Bahwa Allah akan menjadikan Sang Khalifah di bumi (Qs Al-Baqarah [2]: 30).
Hanya saja, malaikat merasa iba kepada bumi, khawatir akan kerusakan yang diakibatkan. Namun, tentu Allah Maha Tahu atas apa yang tidak diketahui malaikat.
Baca juga: Doa Nabi Adam Setelah Jatuh ke Bumi
Bumi, seperti dikutip Sahijab dari Suara Muhammadiyah, oleh Allah dijadikan wahana bersemayamnya manusia. Daratan, air, dan udara menjadi fasilitas penunjangnya. Harapan agung dari Sang Ilahi adalah kemakmuran yang dikelola oleh manusia.
Namun, mengelola kemakmuran bumi yang meliputi segala makhluk di dalamnya, tentu membutuhkan arahan. Karena itu, Allah menyandingkan sebutan khalifah kepada Daud as dengan kalimat, “Maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu, karena akan menyesatkan engkau dari jalan Allah” (Qs Shad [38]: 26).