Sahijab – Pada hari Rabu 17 Maret 2021, Presiden Tanzania John Pombe Magufuli menghembuskan nafas terakhir. Dalam pernyataan resmi, presiden Magufuli menderita "masalah jantung" selama bertahun-tahun hingga akhirnya meninggal dunia.
Wakil Presiden Samia Suluhu Hassan, yang merupakan wanita berhijab pun mengumumkan masa berkabung selama 14 hari di seluruh negeri.
Setelah terpilih untuk pertama kalinya pada tahun 2015, John P. Magufuli, yang memulai masa jabatan lima tahun keduanya, setelah terpilih kembali tahun lalu. Ia adalah pemimpin paling visioner yang membawa perubahan di Tanzania. Ia juga telah melakukan banyak reformasi dan proyek permanen di bidang infrastruktur, transportasi, dan ekonomi.
Bahkan Magufuli akan dikenang atas sikapnya dalam penanganan wabah Covid-19. Dan mengatakan jika virus corona merupakan iblis dan mengajak rakyatnya berdoa di masjid dan gereja, agar langsung terbakar jika memasuki wilayahnya.
"Coronavirus, yang merupakan iblis, tidak dapat bertahan hidup di dalam tubuh... Ia akan langsung terbakar," kata Magufuli dikutip Sahijab dari Yenisafak.
Setelah menyatakan bahwa negara itu telah benar-benar bersih dari virus pada bulan Juni, Magufuli mengklaim bahwa berhutang pada doa dan perawatan berbasis ramuan. Atas perintah Magufuli, pemerintah Tanzania tidak merilis statistik pandemi dalam bentuk apa pun, dan langsung menolak untuk membeli vaksin.
Magufuli juga mengejek tindakan pencegahan seperti memakai masker untuk melawan penyebaran virus dan mematuhi jarak sosial, aturan semacam itu tidak diberlakukan di Tanzania.