Dia menjelaskan, ada beberapa faktor pemicu dari meningkatnya kasus tersebut. Salah satunya adalah kejenuhan. Puncaknya, ketika pemerintah memberlakukan protokol Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mengharuskan kerja dari rumah.
“Makanya, Pak Presiden mengeluarkan kebijakan bisa keluar, tetapi ke wisata alam, contoh Taman Safari sudah dibuka dan beberapa taman nasional lainya.”
Silverius mengatakan, biasanya faktor pemicu dari tingginya kasus perceraian, stres dan depresi adalah ekonomi.
“Interaksi yang rutin di dalam rumah karena WFH, akhirnya sifat aslinya muncul. Apalagi, sempat tiga bulan enggak keluar rumah, ini akan mudah jenuh dan akhirnya sifat aslinya muncul dan menyebabkan konflik.”
Untuk mencegah kasus tersebut, Dekan Fakultas Psikologi UP ini menyarankan, untuk melakukan refreshing. “Tapi ke tempat atau wisata alam, agar fresh.”
Baca juga: Kisah Farida, WNI yang Berkesempatan Ibadah Haji 1441 Hijriah