Maka, kepada pemerintah untuk bekerja lebih sistematis, terencana dan terprogram dalam menangani wabah COVID-19, agar jumlah korban tidak semakin bertambah dan penanganan terhadap masyarakat yang terdampak juga dapat segera diselamatkan, sehingga aktivitas masyarakat dapat kembali berjalan normal.
Karena itu, ia mengajak kepada seluruh masyarakat khususnya para tokoh bangsa untuk lebih mengedepankan sikap kenegarawanan, mendahulukan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi dan golongan, membangun persaudaraan sejati, menciptakan kehidupan masyarakat yang rukun, harmonis, saling menghormati, mencintai dan menolong dalam semangat persaudaraan kebangsaan.
"Terlebih pada musim pandemi wabah Covid-19 saat ini, kami mengajak semua pihak untuk bersatu padu, bahu membahu, dan bekerja sama mengatasi musibah pandemi virus Corona," tuturnya.
Kepada elit bangsa untuk bisa menahan diri dalam mengekspresikan hak konstitusionalnya. Termasuk, dalam menyampaikan pendapat, agar tidak membuat suasana semakin panas dan penuh dengan kecurigaan. Tentunya, perbedaan pendapat tidak harus diwarnai dengan saling menjelekkan, memfitnah, menyebarkan hoaks, dan ujaran kebencian.
"Karena, hal tersebut selain tidak memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat, juga dapat menimbulkan gesekan dan retaknya bangunan kebangsaan," katanya.
"Jadikanlah perbedaan pendapat sebagai rahmat untuk saling menghormati dan memuliakan agar ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah wathaniyah tetap terpelihara,” tambahnya.
Dengan demikian, kaum Muslimin untuk mengembangkan sikap toleransi, moderat, seimbang, dan bersikap adil dalam menjalankan ajaran agama. Sehingga, tidak terjebak pada pertentangan dan perselisihan sempit, demi mewujudkan persaudaraan dan persatuan umat Islam.