Sahijab – Pemerintah China atau Tiongkok, diketahui telah membangun 260 kamp penjara yang mampu menampung ratusan ribu Muslim Uighur dalam tiga tahun terakhir.
Baca juga: Suasana Idul Adha di Beijing
Pengungkapan dari sebuah foto satelit itu muncul, setelah berbulan-bulan meningkatnya kecaman internasional atas dugaan penahanan, indoktrinasi, dan pelecehan terhadap etnis Uighur di seluruh wilayah provinsi Xinjiang.
Lebih dari 1.5 juta orang diperkirakan ditahan di provinsi itu sejak tahun 2017, sebagai bagian dari upaya Pemerintah China, untuk menindak gerakan separatis. Beijing mengklaim, kamp-kamp tersebut sebagai tempat 'pendidikan ulang', untuk mengatasi ekstremisme.
Seperti dikutip dari The Sun, investigasi yang dilakukan Buzzfeed News menemukan bahwa diperkirakan 260 situs telah dibangun secara khusus dalam tiga tahun terakhir. Pusat kamp tersebut, mewakili peningkatan penganiayaan terhadap orang Uighur, di mana sebelumnya para tahanan ditempatkan di kamp-kamp darurat yang didirikan di sekolah-sekolah yang tak digunakan atau bangunan umum lainnya.
Gambar satelit menunjukkan komplek besar yang disebut sebagai pos penjaga dan lapisan kawat berduri di kedua sisi tembok tinggi. Analisis gambar, juga menunjukkan bahwa beberapa pusat penahanan berkapasitas untuk menampung setidaknya 10 ribu orang.
Bahkan, pada rekaman yang diambil menggunakan drone pada September 2019, menunjukkan sejumlah orang berkepala gundul dan mata tertutup sedang berlutut dalam barisan dan dikelilingi oleh penjaga, saat mereka menunggu untuk naik ke dalam sebuah kereta.