REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Umar bin Khattab adalah salah satu sahabat dekat Nabi Muhammad SAW. Masa lalu Umar sangat buruk, namun ia memilih hijrah setelah bertemu Rasulullah.
Keilmuan para sahabat Nabi Muhammad SAW tidak diragukan lagi. Masing-masing dari mereka selain memahami Alquran juga teguh mengamalkan apa yang ada di dalam Alquran.
Konsistensi mereka mengamalkan isi dalam Alquran, seperti dicontohkan sahabat Nabi Muhammad SAW yaitu Umar bin Khattab. Sahabat setia Rasul ini pernah membaca surat At-thur, ketika sampai pada ayat:
إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ لَوَاقِعٌ "Sesungguhnya siksa Tuhanmu pasti terjadi." (QS Ath-Thur: 7). Umar bin Khattab menangis tersedu-sedu hingga ia jatuh sakit dan banyak orang yang menjenguknya.
Umar berkata kepada putranya saat menghadapi kematian, "Letakkanlah pipiku di atas tanah. Barangkali Allah menaruh belas kasihan kepadaku." Lalu berkata lagi, "Celaka lah kalau Allah tidak mengampuni aku."
Baca juga: Pandemi, dan Perubahan Sikap Warga Inggris Pada Muslimah Bercadar
Ibnu Qayyim dalam kitabnya "Terapi Hati" menuturkan keadaan Umar bin Khatab. Bila Umar berwirid di tengah malam dan melewati suatu ayat, putra Khattab ini merasa takut lalu tinggal di rumah berhari-hari. Pada wajahnya tampak ada dua garis hitam karena menangis.
Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.