Sahijab – Kehilangan saudara kandung untuk selamanya memang menyakitkan, apalagi di usia yang masih sangat muda. Inilah yang dirasakan Noushin Raja, seorang wanita Muslim Inggris dari Leeds. Di mana saudara laki-lakinya dirampok dan dibunuh pada usia 17 tahun.
Tapi keimanan yang justru menuntunnya keluar dari keterpurukan dan kesedihan yang berkelanjutan saat kakanya Amaar harus meninggal dunia. Dan saat usianya yang saat itu masih kecil, ia juga kerap mengunjungi makam kakaknya. Dan sejak itulah, ia mengubah kesedihan menjadi amal jariah.
"Untuk dua tahun pertama itu sangat kecil. Saya pergi ke Leeds setiap akhir pekan untuk ke makam sekaligus memberi makan para tunawisma," kata Noushin dikutip Sahijab dari laman About Islam.
Siapa sangka, sepuluh tahun kemudian ia justru mendirikan badan amal dan telah membantu lebih dari 700.000 orang di seluruh dunia dan memiliki lebih dari 200 sukarelawan.
"Sesuatu yang indah telah tumbuh dari situasi yang buruk. Seperti mawar di padang pasir. Begitulah cara saya melihatnya," tambah Noushin.
Selama satu dekade terakhir ini, Noushin telah bekerja dengan orang-orang yang membutuhkan di Afghanistan, Serbia, Yunani, Prancis, dan banyak lagi. Dia juga telah membantu para pengungsi di Lesbos, Yunani.