_Lihat 5 fakta menarik tentang kalung Maia Estianty pada acara siraman Al Ghazali, simbol gaya personal berkelas yang mencuri perhatian publik._
Kalung yang dikenakan Maia Estianty saat acara siraman Al Ghazali menjadi sorotan utama. Perhiasan ini bukan hanya aksesori biasa, melainkan simbol gaya personal berkelas yang mencerminkan estetika mewah dan modern. Dengan desain yang sederhana namun elegan, kalung ini berhasil mencuri perhatian banyak orang.
Kalung yang dikenakan Maia adalah tipe statement choker dengan desain loop besar yang saling menyilang. Desain ini mengingatkan pada simbol infinity atau angka delapan horizontal, memberikan kesan kesinambungan dan keabadian. Material kalung kemungkinan besar adalah emas putih atau platinum, dilapisi penuh berlian kecil yang menghasilkan kilau menyeluruh. Batu permata safir yang berkilau menambah keindahan kalung ini.
Melalui rangkaian foto dari momen tersebut, terlihat bagaimana setiap detil penampilan Maia terencana dengan rapi. Kalung loop tanpa liontin menciptakan keseimbangan kontras terhadap motif kebaya yang ramai, namun tetap menonjol berkat kilaunya. Aura kebanggaan sebagai seorang ibu, dikombinasikan dengan perhiasan bold, memperkuat citra keanggunan modern dalam balutan adat.
Setiap tampilan fashion dalam momen sakral ini bukan sekadar estetika, tapi mengandung simbol status, kasih sayang, dan tradisi. Dengan aksesori yang kuat secara visual namun elegan secara fungsi, Maia Estianty berhasil menyampaikan narasi gaya personal yang menyentuh dan berkelas. Kalung choker, gelang, serta anting yang dikenakan merupakan set perhiasan Bvlgari Burma No Heat Sapphire Jewelry yang harganya ditaksir US$578 ribu atau setara Rp10 miliar.
Di momen penuh haru acara siraman, kilau kalung justru tampak semakin menonjol dalam pencahayaan alami. Karena posisinya dekat dengan wajah dan leher, choker tersebut terlihat seperti simbol kehormatan dan kemegahan pada momen keluarga sakral. Cahaya alami memperjelas detail berlian dan bentuk loop yang tegas namun anggun.
Busana kebaya navy bermotif mawar semakin membuat penampilan Maia semakin menawan. Potongan kebaya panjang dengan gaya kutu baru modifikasi menunjukkan sisi tradisional yang lembut namun tidak kaku. Dipadukan dengan kain batik klasik sebagai bawahan, tampilan ini terasa sangat Jawa namun tetap kontemporer. Aksesori lainnya seperti gelang tipis berkilau di tangan kanan Maia serta konde klasik dengan hiasan emas menjadi pelengkap yang mempermanis keseluruhan tampilan.
Saat sesi foto keluarga, terlihat bagaimana gaya Maia menjadi titik sorotan. Ia berdiri bersama Al, Iwan Mussry, dan kedua putranya lainnya yang mengenakan tema busana senada. Namun tetap, kilau choker loop besar pada leher Maia memantulkan cahaya secara konsisten dan menjadikannya aksen utama dalam formasi keluarga tersebut. Penempatan kalung yang presisi, tepat di tengah garis leher dan dada bagian atas, membuatnya menjadi center of attention visual tanpa mengalahkan motif floral kebaya.