Sahijab – Fenomena joget dan pamer kecantikan di TikTok semakin menjamur, terutama di kalangan remaja dan dewasa muda.
Meski sering dianggap sebagai hiburan dan ekspresi diri, pakar psikologi mengingatkan bahwa kebiasaan ini, jika dilakukan berlebihan, dapat memicu berbagai gangguan psikologis.
Penelitian dari Universitas Milano, Casale dan Banchi, yang dipublikasikan dalam jurnal Computers in Human Behavior, menemukan korelasi erat antara perilaku pamer diri di media sosial dan sifat narsistik.
"Media sosial memberi individu narsistik peluang instan untuk mencari validasi dan pujian melalui like dan komentar," jelas Casale dalam penelitiannya.
Selain narsisme, fenomena ini juga berisiko memicu masalah citra tubuh, bahkan Body Dysmorphic Disorder (BDD). BDD adalah gangguan mental yang membuat seseorang terobsesi pada kekurangan fisik yang sebenarnya kecil atau tidak nyata.
Studi dalam Journal of Adolescent Health oleh Fardouly dkk. menunjukkan bahwa intensitas penggunaan media sosial berbasis penampilan fisik berkorelasi dengan penurunan kepuasan diri dan peningkatan gejala BDD serta depresi.
Munculnya Fear of Missing Out (FOMO) dan kecenderungan melakukan perbandingan sosial juga menjadi perhatian.