3. Saat panik, tak ada keindahan. Deburan ombak terlihat seperti tsunami. Karang-karang berwarna warni hanya seonggok kerikil di ujung mata.
4. Menghargai kehidupan. Mereka juga makhluk Allah yang punya kehidupan. Silahkan berkunjung. Tapi jangan ganggu kehidupan mereka, jangan rusak lingkungan mereka.
5. Mungkin engkau hebat di duniamu. Tapi di alam mereka, kau lebih hina daripada bayi-bayi mereka. Jangankan bergerak lincah, bernafas saja pun kau susah.
6. Berjalanlah di atas muka bumi. Daratan dan lautannya. Supaya lebih sadar bahwa alam ini tidak berjalan sendiri. Ada yang menciptakannya. Ada yang mengaturnya. Dialah Allah subhanahu wa ta'ala.
7. Jangan berjalan sendiri.
Keindahan terasa lebih indah saat dibagi kepada orang lain.
Kesulitan terasa lebih ringan.
Ada penunjuk jalan, terserah bahasa apa yang engkau pakai untuk menyebut namanya: instruktur, guru, ustadz, habib, dll.
Lombok, Nusa Tenggara Barat
22 Safar 1442 H
10 Oktober 2020