Merasa perihatin dengan kondisi perekonomian saat ini, terutama bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang bergerak di bidang fashion, membuat Deceu harus berpikir keras, untuk bisa mempertahankan pegawainya. “Rasanya tidak adil, di kala seluruh sanak saudaranya di kampung dirumahkan, kalau saya harus merumahkan mereka juga,” ujarnya.
“Pada suatu waktu mereka bilang, ‘Bu kita jangan dirumahkan ya’. Saya hanya bisa menjawab, iya sambil berkata dalam hati, bagaimana caranya menggaji mereka, karena di kala Ramadhan saya harus membatalkan tiga pameran besar di mal besar dan dua outlet yang tutup karena PSBB,” tambahnya.
Karena kondisi inilah, akhirnya tanpa mengurangi rasa perihatin dan semangatnya terhadap suistainable fashion yang baru saja disemangati bersama, Deceu berusaha mengubah strategi penjualan dengan membuat masker yang diberi nama Lace Mask.
Material Lace Mask sendiri dibuat dari kain perca, untuk mengurangi limbah industri. Terdiri dari tiga lapisan kain; kain lace pada bagian luar dan lapisan tengah, lalu kain organik antibakteri pada bagian dalam. Bagian tengah diberi kantong, yang bisa disisipkan tisue sebagai fiter.
Didesain dengan menggunakan tali panjang (hijab friendly) dengan diberi sentuhan aplikasi bunga-bunga kecil dan beads, sehingga pemakainya terlihat cantik walaupun di rumah saja. “Corona tidak membuat kami berhenti berkarya. Mari terus melangkah, terus berjalan, terus berbuat, terus saling bantu mempromosikan produk teman,” ujar Deceu.
Baca juga: Cara Pakai Mask Sheet Benar, Ini yang Harus dan Jangan Dilakukan