"Singkat cerita saya mau ketemu dilarang polisi, ternyata hari itu dibacakan surat eksekusi mati!Masya Allah," jelas sang ustaz dalam ceramahnya.
Permintaan Terakhir: Ucapkan Kalimat Tahlil
Sebagai informasi, saat malam bertepatan waktu sebelum dirinya dieksekusi mati dilakukan, mendadak wilayah Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah diguyur hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir hingga dini hari.
Pada saat itu Freddy Budiman tengah bersiap-siap menjalani proses eksekuti mati yang akan berlangsung di Lapangan Tembak Limus Buntu, Tunggal Panaluan. Seumlah persiapan eksekuti mati pun sempat tertunda lantaran menunggu hujan reda. Sebelumnya, Freddy ditanya oleh pihak petugas terkait permintaan apa yang diinginkan sebelum dirinya dieksekusi mati.
"Setelah eksekusi dibacakan, ada permintaan terakhir?" Keren, Masya Allah, apa katanya? 'Tolong izinkan saya, pada saat sebelum ditembak mati mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah',izinkan saya!" kenang Ustadz Fatih Karim.
Pada saat itu Freddy Budiman mengungkapkan perihal permintaan terakhirnya kepada sang petugas. Dan permintaan terakhir yang Freddy minta, lanjut Ustadz Karim adalah mengucapkan kalimat tahlil, dan berharap matanya tidak ditutup saat nanti ditembak mati. "Permintaan yang kedua, tolong mata yang ditutup kain hitam dibuka matanya, kenapa? 'Karena saya ingin melihat dosa-dosa saya yang terlalu banyak untuk Indonesia'. Apa yang terjadi? Enggak dikasih izin.