Sahijab – Pandemi COVID-19 yang melanda sejak lebih dari empat bulan lalu, berimbas tidak hanya pada sisi kesehatan, namun juga berdampak buruk pada dunia ekonomi.
Bahkan, kondisi ini juga telah memberikan efek negatif pada kondisi psikis seseorang.
Baca juga: Terapi Infused Water Lemon, Beri Manfaat Cetar Buat Tubuh
Pengamat psikologi dari Universitas Pancasila (UP), Silverius Y. Soeharso menyebut, tingkat depresi hingga stres telah mengalami lonjakan selama masa pandemi. Itu terjadi, hampir merata di sejumlah negara, termasuk Indonesia.
“Datanya belum kami hitung secara detail, tetapi kemungkinan besar terjadi peningkatan, ya kira-kira sekira 0,1 persen sampai 0,5 persen,” katanya pada Senin 3 Agustus 2020
Kasus ini, lanjut Silverius, juga berimbas pada kehidupan rumah tangga. Ia menyebut, ada peningkatan kasus perceraian dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) selama masa pandemi.
“Tingkat perceraian meningkat, memang risetnya beda-beda. Wuhan saja hampir sekira 300 keluarga minta cerai. Di kita ada, tetapi datanya masih terus diperbaharui, tapi saya yakin meningkat terus.”