Hijrah inilah yang dimaksudkan dalam ayat Alquran dan hadits. Barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan, adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS An-Nisa: 100)
Dari Umar bin Khattab, dia berkata: Rasulullah bersabda: Sesungguhnya amalan itu tergantung dengan niatnya, dan sesungguhnya ia akan mendapatkan sesuatu yang diniatkannya, barang siapa hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa hijrahnya untuk memperoleh dunia atau seorang wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya sesuai dengan apa yang diniatkannya. (HR Bukhari dan Muslim)
Taubat secara batin, meskipun tidak sampai meninggalkan wilayah tempat tinggalnya. Asalkan berkomitmen meninggalkan apa-apa yang dilarang oleh Allah SWT, maka termasuk hijrah nonfisik (yang dimaksud dalam Alquran dan hadits).
Dari Abdullah bin Amru: Nabi Muhammad SAW bersabda: Seorang Muslim adalah
orang yang kaum Muslimin selamat dari lisan dan tangannya, dan seorang Muhajir adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah. (HR Bukhari dan Muslim)
Baca juga: Tetap Tampil Seksi, Ini 9 Gaya Bella Shofie Berhijab