Sahijab – Bulan Syaban, merupakan saat yang tepat untuk kaum mukmin untuk memperoleh limpahan pahala dan syafa’at atau pertolongan dari Allah Subhanahu wata'ala. Seperti yang telah diriwayatkan dalam Hadis Rasulullah, Nasai dari Usamah yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam menginginkan amalannya diangkat ketika dia sedang berpuasa.
Sementara itu, dalam riwayat Muslim dan Bukhari soal pengakuan Aisyah, bahwa Rasulullah paling banyak berpuasa di Bulan Syaban. Namun dalam keistimewaan bulan yang penuh berkah ini, ternyata kaum muslimin bukan hanya mendapatkan syafa’at. Melainkan juga magfirah (ampunan) dan itqun min azab (pembebasan dari siksaan).
Baca juga: 4 Tips Agar Ramadhan Menjadi Bulan yang Paling Sehat
Kendati demikian, ada juga orang yang dipastikan tidak akan mendapatkan pertolongan dan pintu ampunan dari Allah. Di antaranya adalah orang-orang yang berpaling dari agama Islam, dan orang-orang yang selalu berbuat keburukan semasa hidupnya. Hal tersebut, seperti yang telah disabdakan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam:
“Tatkala datang malam Nisfu Syaban Allah memberikan ampunan-Nya kepada penghuni bumi, kecuali bagi orang syirik (musyrik) dan berpaling dari-Nya” (HR. Ahmad).
Dikutip Sahijab dari situs rumahzakat.org, dalam riwayat Ibnu Ishak dari Annas bin Malik bahwa Baginda Rasul pernah memberi tahu Aisyah tentang Nisfu Syaban. “Wahai Humaira, apa yang engkau perbuat malam ini? Malam ini adalah malam dimana Allah yang Maha Agung memberikan pembebasan dari api Neraka bagi semua hambanya, kecuali enam kelompok manusia.”
Yang dimaksud dengan Hamr adalah jenis minuman yang memabukkan, baik jenis minuman yang dibuat secara tradisional maupun jenis minuman yang dibuat secara modern. Para peminum Hamr ini tidak mendapat pembebasan dari api neraka, tetapi justru diancam dengan siksaan api neraka.
Yang termasuk kategori mencerca orang tua ialah berbuat jahat terhadap ibu dan bapak. Menurut ajaran agama, dengan kita mengatakan Ah saja kepada mereka, itu sudah termasuk perbuatan yang sangat dilarang. Allah SWT menyeru kepada umatnya agar selalu beribadah kepada-Nya dan berbuat baik kepada orang tua. Dalam surat Al – Isra 17:23 disebutkan bahwa berbuat baik terhadap orang tua yaitu dengan bertutur kata mulia, merendahkan diri dengan penuh kasih sayang dan selalu mendoakan keduanya.
Tempat zina yang dimaksud adalah tempat pelacuran, atau lebih populernya tempat PSK (Pekerja Seks Komersial). Kelompok orang seperti ini, pada malam Nisfu Syaban tidak akan mendapat pembebasan dari api neraka, tetapi mereka akan dihadapkan dengan siksaan serta api neraka.
Jika seorang pedagang menaikkan harga dagangannya secara dzalim, dia termasuk golongan yang tidak mendapat pembebasan neraka. Misalnya, penjual bahan bakar minyak tanah. Harga dagangan jenis ini sudah ada harga standarnya, tetapi jika penjualnya menaikkan harga secara dzalim, maka penjual yang demikian itulah yang akan dihadapkan dengan siksa neraka.
Yang termasuk kategori ini, yaitu para kolektor pajak atau orang-orang yang menagih pajak dan retribusi. Misalnya, petugas cukai yang bertugas di pasar-pasar yang menerima uang atau cukai dari penjual tanpa menyerahkan bukti pembayaran (karcis). Hal semacam adalah bukti ketidak-jujuran yang harus dihindari.
Kelompok ini, yaitu orang-orang suka menyebarkan isu dan pencitraan buruk orang lain yang sesungguhnya tidak benar, dan mereka tidak akan dibebaskan dari siksaan api neraka. Maka gunakanlah bulan Syaban untuk mempersiapkan diri dalam memasuki bulan Ramadhan, meliputi persiapan mental dan persiapan fisik. (asp)
Baca juga: Imam Masjidil Haram: Tetap di Rumah Saat Corona Bagian dari Syariat