Sahijab Tips – Berhubungan intim selama kehamilan dianggap aman, meskipun disarankan jangan dilakukan di awal kehamilan. Berhubungan intim saat hamil juga dapat memberikan beberapa manfaat, termasuk tidur yang lebih baik, hormon yang baik dan menjadikan lebih intim dengan pasangan.
Namun, beberapa ibu hamil mungkin khawatir jika mengalami pendarahan setelah berhubungan intim saat hamil. Pendarahan saat berhubungan mungkin karena beberapa penyebab; namun, dalam banyak kasus, ini bukanlah masalah yang perlu dikhawatirkan.
Baca Juga: Pengobatan Alami Menghilangkan Pigmentasi Atau Melasma Saat Hamil
Dikutip Sahijab dari laman Momjunction, setiap perdarahan, ringan atau berat, setelah 20 minggu kehamilan tidak normal. Anda harus segera menemui dokter. Tapi jangan panik karena tidak semua pendarahan berbahaya. Tapi Anda harus menghindari bercinta dulu jika memang berisiko komplikasi.
Penyebabnya adalah leher rahim yang lembut dan sensitif di saat kehamilan. Hal ini bisa dikarenakan hal-hal berikut ini:
Anda mungkin juga mengalami pendarahan setelah berhubungan intim karena alasan berikut ini:
Keguguran yang dipicu oleh hubungan intim jarang terjadi karena janin diamankan dalam kantung ketuban yang berisi cairan. Ini adalah bantalan bayi dan bertindak sebagai peredam kejut dari bahaya fisik.
Namun, jika Anda pernah mengalami keguguran sebelumnya atau dinding serviks melemah, dokter akan menyarankan untuk tidak melakukan hubungan intim sebagai langkah pencegahan keguguran.
Baca Juga: Berapa Banyak Nasi Putih yang Harus Dikonsumsi Ibu Hamil?
Anda dapat meminimalkan risiko dan komplikasi pendarahan dengan mengikuti beberapa aturan sederhana berikut ini.
Beberapa posisi bercinta dapat meningkatkan risiko bercak vagina atau pendarahan dengan memberikan tekanan pada area serviks. Anda bisa mencoba posisi yang benar-benar membuat Anda nyaman dan aman.
Bersikaplah selembut mungkin dengan kerjasama bersama pasangan. Anda dapat menikmati keintiman dengan berpelukan, berciuman, berpegangan tangan, dan mandi bersama karena itu lebih nyaman. Diskusikan dengan pasangan apa yang Anda sukai.
Gunakan pelumas berbahan dasar air karena membantu mengurangi gesekan dan ketidaknyamanan selama hubungan seksual. Juga akan mengurangi pendarahan dan kemungkinan iritasi di daerah serviks. Hindari yang mengandung gliserin.
Gunakan kontrasepsi penghalang seperti kondom selama hubungan seksual. Mereka akan melindungi Anda dan bayi dari infeksi.
Anda harus menghindari hubungan seks selama kehamilan dalam kondisi ini:
Tapi perlu digaris-bawahi, setiap masalah pendarahan harus dikonsultasikan dengan dokter. Evaluasi sifat, penampilan, dan jumlah perdarahan setelah hubungan intim bisa menjadi indikasi apakah berbahaya atau tidak.