Sahijab – Pasar di DKI Jakarta berpotensi menjadi tempat paling rawan penularan virus Corona. Hal tersebut tergambar setelah dilakukan rapid test.
Dari hal tes tersebut diketahui sedikitnya ada 51 orang pedagang dari 19 pasar tradisional seluruh DKI Jakarta diketahui terpapar virus Corona usai di lakukan rapid tes Swab, Kamis 11 Juni 2020.
Dirut Perumda (PD) Pasar Jaya, Arief Nasrudin mengatakan banyaknya aktifitas transaksi jual beli yang membuat pasar selalu ramai pengunjung, Dalam hal ini Arief menyatakan bahwa pasar menjadi salah satu lokasi paling rawan penyebaran virus corona di Ibu Kota.
"Memang benar apa yang disampaikan Pemprov DKI soal pasar tradisional karena memang pasar pangan tidak ditutup, jadi besar kemungkinan tempat ramai seperti pasar ini menjadi titik merah peredaran Covid - 19 ini” ujar Arief, Kamis 11 Juni 2020.
Arief menjelaskan, pihaknya sudah mengantisipasi potensi penyebaran pandemi Covid-19 di pasar setelah adanya rapat bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Maret lalu.
"Dan penyebaran covid itu dari sedikit dan terus meningkat," ujarnya.
Baca juga: Hijabers Perlu Hati-hati, Pasar Bisa Jadi Pusat Sebaran Corona
Arief mengatakan pihaknya langsung melakukan operasi pasar dengan membagikan masker kain, hingga melakukan penjagan secara ketat di pintu masuk pasar oleh pihak keamanan.
"Dan kita melakukan pengetatan akses masuk pasar, dan kita melakukan penyemprotan sekali dalam dua minggu," katanya.
Ketua Bidang Infokom DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesi (Ikappi) Reynaldi Sarijowan mendukung upaya pemerintah melakukan tes hingga ke pedagang pasar. Ia membenarkan temuan 51 pedagang positif Corona setelah dilakukan rapid tes.
"Betul. Itu hasil test swab ya," kata saat dikonfirmasi du Jakarta, Kamis, 11 Juni 2020.
Ia menuturkan, bahwa jumlah pedagang positif Corona ini akumulasi dari April lalu yang telah menjalani swab oleh pemerintah dan pengelola pasar. Para pedagang yang positif ini kemarin dirujuk ke rumah sakit yang khusus menanganan pasien Covid-19.
Reynaldi mengatakan, Ikappi telah menyebarkan panduan singkat protokol bagi pengelola dan para pedagang yang bisa dengan cepat dan mudah dipahami. Di antaranya agar pengelola pasar mengatur ulang jarak lapak antar pedagang satu dengan yang lain.
Baca juga: Diam-diam, Virus Corona Telah Infeksi 7,2 Juta Orang
Tak hanya itu, pengelola pasar melakukan tes suhu kepada pengunjung sebelum masuk pasar. Pengelola pasar atau pedagang harus mempersiapkan skat plastik antar pedagang dan pembeli untuk keamanan bersama.
Tentunya, para pedagang dan pembeli juga wajib memakai masker di lingkungan pasar sekaligus selalu menjaga jarak dengan pembeli minimal 1 meter.
"Selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan setelah melakukan transaksi dan interaksi. Pengelola pasar juga harus mempersiapkan tempat pencuci tangan di masing-masing blok pasar sekaligus penyemprotan disinfektan," katanya