Sahijab – COVID-19 yang disebabkan oleh virus Corona, semakin menyebar di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Ada imbauan, terutama dari pemerintah dan tenaga medis untuk mengurangi kegiatan yang sifatnya mengumpulkan orang banyak.
Salah satunya adalah salat berjemaah, baik untuk salat lima waktu maupun salat Jumat. Terutama, di negara Malaysia dan Singapura, yang saat ini melarang warganya, bahkan untuk salat di masjid.
Beberapa ustaz seperti Abdul Somad, Adi Hidayat hingga Abdullah Gymnastiar atau AA Gym menghentikan sementara ceramah yang dihadiri banyak orang. Lalu apa tanggapan dari Buya Yahya?
Baca juga:
- Cegah Corona, Ustaz Abdul Somad Liburkan Ceramah
- Giliran Ustaz Adi Hidayat Hentikan Kegiatan karena Corona
- Aa Gym soal Dunia Pendidikan Diliburkan karena Corona
Dalam akun Youtube Al-Bahjah TV, Buya Yahya memberikan tanggapannya.
Buya Yahya menekankan, pentingnya kejujuran dan keterbukaan informasi mengenai kondisi saat ini. Jangan sampai ada tekanan-tekanan dari pihak lain, yang hanya ingin mendapatkan keuntungan.
Jika tujuan pemerintah ingin menyelamatkan rakyatnya, mereka harus melakukan yang terbaik. Tetapi, ini juga harus diperkuat dari ilmu medis, apakah harus melakukan tindakan seperti melarang umat beribadah di masjid.
"Pertama, yang kita perlukan adalah kejujuran. Kejujuran dari pihak pemerintah. Yang kedua, dari pihak medis. Kalau memang dari pihak medis dan pihak pemerintah itu jujur sesuai dengan kapasitas mereka, medis dengan ilmu mereka, lalu memutuskan bahwa umat tidak boleh berkumpul untuk sementara biar di rumah masing-masing. Maka wajib kita patuhi wajib kita patuhi," kaya Buya.
Sementara itu, terkait dengan ditutupnya banyak masjid, terutama di Malaysia dan Singapura, Buya Yahya memberikan alternatif lain. Jika memang salat Jumat bisa dihadiri hingga ribuan orang dan itu dilarang, bisa diganti di rumah.
Tetapi, jika di suatu daerah memungkinkan untuk salat Jumat tetapi dihadiri hanya 40 orang saja, sah salatnya.
"Salat Jumat tidak ada di masjid lagi, tapi masih ada perkumpulan 40 orang, atau diadakan di mana saja. Kalau ternyata enggak bisa, tidak melakukan salat Jumat, salat Dhuhur kalau memang betul kejujuran dari medis," tambahnya.
Buya menambahkan, jika memang umat Islam harus salat di rumah masing-masing, jangan ambil pusing. Apalagi, jika itu diambil demi kebaikan semua orang.
Selain itu, kita juga bisa lebih banyak bercengkrama dengan keluarga.
"Tidak dosa meninggalkan salat kalau betul seperti itu, jadi enggak usah umat Islam pusing begitu, kalau Anda salat di rumah masing-masing," tegasnya.
Sementara itu, Buya Yahya juga menanggapi terkait banyaknya para ustaz yang menangguhkan ceramah dan taklimnya. Buya mendukung hal tersebut, dan setiap keluarga bisa mengganti tontonan yang tidak bermanfaat saat ini dengan ceramah para ustaz.
"Majelis tidak harus ditutup untuk sementara, kita mengadakan pengajian di rumah Anda. Dan, Anda bisa dengan televisi di rumah mengubah menjadi tontonan televisi yang positif," ucapnya.
Buya akan mendukung apa pun pemutusan pemerintah, jika memang dibuat demi melindungi rakyatnya. Karena tugas mereka adalah melayani dan mengayomi rakyatnya.
Ia juga menegaskan kepada pengikutnya, untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan, seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. (asp)