Sahijab – Islam, agama yang damai dan penuh rahmat, kerap diidentikkan dengan kekerasan. Padahal, kekerasan yang terjadi hanya dilakukan oleh segelintir orang yang kebetulan beragama Islam. Padahal, Muslim yang berperan besar dalam perubahan peradaban dunia juga banyak.
Jika ditanyakan pada warga Barat, teroris Muslim yang mereka kenal, maka mereka akan dengan mudah menyebut kelompok Al Qaedah, Boko Haram, ISIS, Osama Bin Ladin, Abu Bakar al Baghdadi, dan seterusnya. Tapi, jika mereka ditanyakan, siapa saja Muslim yang berhasil mendapat penghargaan Nobel, sebuah penghargaan dunia yang bergengsi, kebanyakan akan tergagap. Karena memang tak cukup banyak yang paham dan tahu, bahwa cukup banyak Muslim yang berhasil menyabet penghargaan prestisius tersebut. Paling hanya satu nama yang bisa mereka sebut, Malala.
Padahal, sepanjang abad 20 dan 21, tercatat ada 12 Muslim yang berhasil merebut Nobel dalam berbagai kategori. Berikut adalah nama mereka:
1. Anwar Al Sadat - Presiden Mesir. Ia diganjar Nobel Perdamaian bersama dengan Perdana Menteri Israel Menachem Begin pada tahun 1978 untuk jasa mereka yang menghasilkan perjanjian damai antara kedua negara yang terus bersaing.
2. Profesor Mohammad Abdus Salam, seorang ilmuwan Pakistan, ia meraih Nobel untuk Fisika pada tahun 1979. Dia adalah orang Pakistan pertama yang memenangkan penghargaan. Dia menjadi "kontroversial" karena dia termasuk dalam komunitas Ahmadiyah, yang dinyatakan non-Muslim oleh pemerintah Pakistan, dan juga tekanan politik dari Arab Saudi.
3. Naguib Mahfouz, penulis Mesir. Ia berhasil menyabet Nobel untuk kategori sSstra pada tahun 1988.
4. Yasser Arafat, seorang pemimpin Palestina dan salah satu pendiri PLO (Palestine Liberalitation Organization). Ia menerima Nobel untuk perdamaian pada tahun 1994, bersama dengan para pemimpin Israel Shimon Perez dan Yitzhak Rabin.
5. Ahmed Zewail, seorang ahli kimia Mesir. Ia meraih penghargaan Nobel untuk kategori Kimia pada tahun 1999.
6. Shirin Ebadi, seorang aktivis hak asasi manusia Iran. Ia menyabet Nobel untuk perdamaian pada tahun 2003. Dia adalah wanita Muslim pertama yang menerima hadiah Nobel.
7. Mohamed El Bradrei, seorang Mesir. Ia juga mendapat ganjaran Nobel untuk perdamaian pada 2005 untuk pekerjaannya dalam menjaga energi nuklir dan penggunaannya untuk tujuan damai.
8. Muhammad Yunus, seorang ekonom Bangladesh. Yunus mendapat penghargaan Nobel untuk perdamaian pada tahun 2006 untuk karyanya tentang reformasi sosial dan ekonomi dan pendirian pinjaman mikro.
9. Orhan Pamuk, seorang penulis Turki. Ia meraih Nobel untuk kategori sastra pada tahun 2006.
10, Tawakel Karman, seorang wanita Yaman. Tawakel meraih Nobel untuk perdamaian pada 2011 untuk pekerjaannya dalam melindungi hak-hak wanita dan perannya dalam politik perdamaian Arab (Arab Spring).
11. Malala Yousafzai, seorang wanita muda Pakistan. Malala meraih Nobel untuk perdamaian pada tahun 2014 untuk perjuangannya tentang kekerasan terhadap anak-anak dan pendidikan anak, terutama untuk anak perempuan.
12, Aziz Sancar, seorang ilmuwan Turki. Ia mendapat Nobel untuk kategori Kimia, pada 2015.