Kata dia, semua yang hadir, bahkan tidak melihat hilal, sehingga diputuskan untuk puasa pertama di daerah itu pada Sabtu besok. "Semua menjawab tidak melihat (hilal), sehingga diputuskan puasa pertama pada hari Sabtu," ujarnya.
Meskipun tidak mengikuti pemerintah, banyak juga warga di Aceh Barat Daya itu melaksanakan puasa pertama hari ini, sesuai waktu yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
Sementara itu, Kanwil Kemenag Aceh, menyatakan hasil pemantauan hilal di Observatorium Tgk Chiek Kuta Karang Lhoknga dan laporan dari sejumlah daerah lainnya di Aceh, bahwa hilal awal bulan Ramadhan 1441 Hijriah memang tidak terlihat, karena tertutup awan dan cuaca mendung.
Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Aceh, Saifuddin menjelaskan, berdasarkan pantauan di auditorium Hilal Tgk Chiek Kuta Karang, ketinggian hilal 3,67 derajat di atas ufuk. Sementara itu, posisi hilal berada pada 280,11 derajat dari utara searah jarum jam dan lama hilal 17 menit 49 detik.
"Di Aceh, hilal tidak terlihat, baik di lokasi pemantauan hilal Tgk Chik Kuta Karang dan daerah lainnya," kata Saifuddin.
Meskipun hilal tidak terlihat di Aceh, namun hal itu tidak menghalangi jalannya sidang isbat.
"Semua kriteria penentuan awal bulan sudah terpenuhi, baik berdasarkan data hisab maupun rukyah yang terlihat hilal di beberapa wilayah di Indonesia," kata Saifuddin.