Matcha adalah bubuk teh hijau yang terbuat dari daun teh Jepang berkualitas tinggi yang dikeringkan, dikukus, lalu digiling halus. Berbeda dengan teh hijau biasa, pohon teh untuk matcha disimpan dalam naungan selama beberapa minggu sebelum panen. Ini meningkatkan kandungan klorofil dan nutrisi pada daunnya.
Minuman ini memiliki rasa yang sedikit pahit namun segar dengan sentuhan manis alami, serta mengandung kafein tinggi, bahkan bisa mencapai 176 mg per cangkir, lebih tinggi dari rata-rata secangkir kopi yang hanya sekitar 100 mg.
Sejumlah toko yang menjual matcha di Jepang sudah mulai memberlakukan batasan. Setiap konsumen hanya boleh membeli satu kaleng bubuk teh hijau tersebut. Meskipun demikian, kekurangan ini diperkirakan tidak akan berlangsung lama.
Global Japanese Tea Association menjelaskan, matcha hanya bisa dipanen di musim semi, sehingga stok biasanya memang menipis menjelang musim panen berikutnya. Panen tahun ini diharapkan akan mengisi ulang persediaan global.
Sebagai respons, pemerintah Jepang juga memberikan subsidi baru untuk membantu petani teh fokus memproduksi lebih banyak matcha dan mencegah krisis serupa di masa depan. Pasar global matcha diperkirakan akan melonjak dari US$ 2,8 miliar pada 2023 menjadi sekitar US$ 5 miliar pada 2028.