Sahijab Beauty – Skin tag atau biasa kita sebut sebagai daging tumbuh di permukaan kulit memang tidak berbahaya, namun tidak sedap dipandang. Terlebih skin tag bisa bermunculan di area mana saja termasuk wajah, dan seiring bertambahnya usia akan tumbuh semakin banyak.
Ada beragam cara menghilangkan skin tag yang ada di masyarakat, salah satunya dengan menggunakan pasta gigi. Tapi, apakah mungkin menghilangkan skin tag dengan pasta gigi? Apakah ini proses yang aman? Pada kenyataannya, tidak ada bukti bahwa aplikasi pasta gigi aman atau efektif untuk menghilangkan skin tag.
Pasta gigi memang sering digunakan untuk mengobati berbagai masalah yang berhubungan dengan kulit. Tapi tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa, pasta gigi dapat membantu menghilangkan skin tag atau disebut juga sebagai kutil.
Orang terkadang percaya bahwa hidrogen peroksida, kandungan dalam pasta gigi, dapat mengeringkan skin tag dan membuatnya rontok. Namun pada kenyataannya, ini tampaknya tidak berhasil. Jika Anda berpikir untuk menghilangkan skin tag kulit dengan aman, maka yang terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter kulit.
Ada berbagai pilihan yang tersedia untuk membantu menghilangkan kutil, mulai dari pengobatan tradisional hingga ke dokter kulit. Namun perlu diingat bahwa menghilangkan skin tag secara tidak benar dapat meninggalkan bekas luka permanen pada kulit, atau bahkan menyebabkan infeksi.
Cryotherapy adalah proses menggunakan nitrogen cair untuk menghancurkan skin tag. Ini digunakan semprotkan dari botol atau dengan aplikator berujung kapas. Prosedur ini harus selalu dilakukan oleh profesional kesehatan yang berpengalaman.
Memotong skin tag Anda mungkin tampak seperti pekerjaan yang mudah. Namun, jangan mencoba ini sendiri. Konsultasikan dengan dokter kulit untuk melakukannya, karena memotong skin tag dengan gunting dapat menyebabkan infeksi atau pendarahan yang tidak dapat dihentikan.
Terapi laser adalah metode yang jauh lebih mudah untuk menghilangkan skin tag. Ini dilakukan oleh profesional kesehatan dan seringkali membutuhkan anestesi lokal. Perawatan pasca pencabutan dan pemeliharaan luka seringkali minimal. Diperlukan waktu 10-14 hari setelah perawatan laser agar skin tag terlepas dari tubuh.
Bawang putih mengandung allicin, senyawa dengan sifat antibakteri dan antijamur. Senyawa dalam bawang putih dapat membantu mengurangi infeksi dan peradangan kulit , mengurangi kemungkinan pembentukan bekas luka.
Caranya adalah hancurkan bawang putih, lalu oleskan bawang putih yang dihancurkan pada kulit. Biarkan selama satu jam dan cuci area tersebut menggunakan sabun dan air. Lakukan dua kali seminggu.
Senyawa bioaktif dalam jahe dan sifat antimikrobanya dapat membantu menghambat pertumbuhan bakteri. Caranya ambil sepotong irisan jahe dan gosokkan pada skin tag selama satu menit. Cuci area tersebut dengan air biasa. Lakukan ini sekali sehari.
Bukti anekdotal menunjukkan bahwa menggunakan soda kue dan minyak jarak secara bersamaan dapat membantu menghambat pertumbuhan bakteri pada kulit. Soda kue juga dapat mengeringkan tag kulit, menyebabkannya menyusut perlahan seiring waktu.
Caranya ambil satu sendok baking soda dan beberapa tetes minyak jarak dalam mangkuk. Oleskan campuran tersebut ke tag kulit dan biarkan selama 2 sampai 3 jam dan cuci dengan sabun dan air. Lakukan ini dua kali seminggu.
Madu memiliki sifat antibakteri yang hebat dan dikenal untuk mengobati infeksi kulit dan bisul. Madu manuka adalah varietas yang membatasi suplai oksigen dan dapat membantu proses penghilangan, selain berpotensi membantu kulit lebih cepat sembuh setelah skin tag terlepas.
Caranya tambahkan 2 hingga 3 tetes madu ke bola kapas. Oleskan madu ke area yang terkena. Biarkan selama beberapa jam dan cuci dengan air biasa. Lakukan ini sekali setiap hari.
Meskipun obat-obatan ini dapat membantu meningkatkan kesehatan kulit, obat-obatan ini tidak terbukti menghilangkan skin tag. Juga, apa pun metode yang Anda pilih, penting juga untuk berkonsultasi dengan dokter.