Sahijab Beauty – Manfaat vitamin D untuk menghilangkan jerawat telah diperdebatkan sejak lama, namun mikronutrien ini biasa digunakan dalam produk perawatan kulit dan jerawat. Apa yang dikatakan sains? Jika vitamin D mengurangi munculnya jerawat, apa sumber makanan terbaiknya?
Jika Anda berpikir kekurangan vitamin D bukanlah masalah serius, coba pikirkan kembali. Menurut penelitian, sekitar 1 miliar orang di seluruh dunia memiliki kadar vitamin D yang rendah. Tapi, apa hubungan antara vitamin D dan jerawat? Bisakah kekurangan vitamin D menyebabkan jerawat?
Vitamin D memainkan peran penting dalam sistem kekebalan tubuh, dan kekurangannya dapat menyebabkan berbagai penyakit kulit, termasuk dermatitis atopik dan psoriasis. Sesuai penelitian yang dilakukan di Korea Selatan, kekurangan vitamin D lebih sering terjadi pada orang yang memiliki jerawat daripada orang yang tidak.
Studi lain yang dilakukan di Turki menyimpulkan bahwa ada hubungan antara kadar vitamin D yang rendah dan jerawat nodulokistik. Ditemukan bahwa subjek dengan jerawat memiliki kadar vitamin D yang relatif lebih rendah, daripada kelompok yang dikontrol.
Namun penelitian lain yang dilakukan di Mesir menemukan bahwa orang yang berjerawat lebih rentan kekurangan vitamin D dibandingkan orang sehat. Ada cukup bukti yang menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D dapat menyebabkan jerawat. Dengan kata lain, menggunakan vitamin D dengan tepat dan di bawah bimbingan ahli dapat mencegah munculnya jerawat.
Penelitian menunjukkan bahwa vitamin D penuh dengan sifat antimikroba. Vitamin D meningkatkan kekebalan bawaan tubuh dengan memodulasi produksi peptida antimikroba. Ini memainkan peran yang kuat dalam mengelola dermatitis atopik, psoriasis, vitiligo, jerawat dan rosacea.
Jadi jika Anda memiliki jerawat yang disebabkan oleh bakteri, menggunakan vitamin D secara topikal dapat membantu mengatasi jerawat dan memiliki efek menenangkan pada kulit.
Sebuah studi baru-baru ini juga mengklaim bahwa vitamin D menginduksi efek anti-inflamasi pada jerawat karena fungsi pengaturan kekebalannya. Jadi, mengonsumsi vitamin D dalam dosis yang tepat dalam bentuk suplemen dapat membantu mengatasi masalah peradangan yang menyertai jerawat, seperti ruam, kemerahan, iritasi, dan lainnya.
Vitamin D memiliki sifat antioksidan dan non-komedogenik. Ini berarti dapat menangkal radikal bebas dan membuka pori-pori yang tersumbat, yang dapat membantu menghilangkan jerawat.
Di bagian selanjutnya, mari kita lihat cara menggunakan vitamin D untuk jerawat.
Ada banyak cara untuk memasukkan vitamin D ke dalam kehidupan sehari-hari Anda:
Banyak yang telah dikatakan tentang hubungan potensial antara diet dan jerawat. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa diet dengan kadar glikemik tinggi dapat memperburuk jerawat. Jadi, memperhatikan pola makan dapat membantu mengatasi jerawat.
Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk memahami bagaimana makanan tertentu dapat memperburuk jerawat dan menyebabkan kekambuhan. Sebagai tindakan pencegahan, Anda bisa mengonsumsi makanan kaya vitamin D berikut ini:
Anda juga dapat mengonsumsi suplemen untuk menjaga dosis vitamin D yang dibutuhkan setiap hari. Menurut Layanan Kesehatan Nasional Inggris, anak-anak dari usia 1 tahun dan orang dewasa membutuhkan 10 mcg vitamin D sehari. Ini termasuk wanita hamil dan menyusui dan orang yang berisiko kekurangan vitamin D. Selain itu, bayi hingga usia 1 tahun membutuhkan 8,5 hingga 10 mcg vitamin D sehari.
Yang terbaik adalah berbicara dengan dokter kulit, yang dapat meresepkan dosis dan frekuensi yang tepat berdasarkan tingkat keparahan jerawat, jenis kulit, pilihan makanan dan gaya hidup, dan lain sebagainya.
Anda juga dapat mengoleskan vitamin D3 secara topikal. Penelitian menunjukkan bahwa aplikasi topikal vitamin D3 dapat dengan aman membantu dalam mengobati kekurangan vitamin D.
Mendapatkan sinar matahari yang cukup tidak akan mengobati jerawat, tetapi akan meningkatkan kadar vitamin D. Namun, jangan keluar ke bawah sinar matahari tanpa mengenakan tabir surya SPF 30 (atau lebih tinggi). Jika tidak, Anda berisiko terkena sengatan matahari, tanda-tanda penuaan dini hingga kanker kulit.
Salah satu hal terpenting yang harus diingat saat mengonsumsi vitamin D dalam bentuk apa pun adalah melebihi asupan harian dapat menimbulkan efek samping yang serius. Jadi jika Anda tidak sedang hamil atau menyusui, batas asupan vitamin D harian telah ditetapkan menjadi 100 mcg per hari.
Efek samping khas dari keracunan vitamin D meliputi:
Terakhir, ingatlah bahwa kadar vitamin D Anda juga dapat menurun jika Anda sedang menjalani pengobatan kortikosteroid.
Vitamin D adalah nutrisi penuh daya yang memainkan peran penting dalam fungsi tubuh utama. Sifat antimikroba dan antioksidannya dapat membantu mengurangi jerawat. Mendapatkan cukup sinar matahari dapat meningkatkan kadar vitamin D.