• Photo :
        • Ilustrasi coronavirus,
        Ilustrasi coronavirus

      Jakarta – Dr. dr. Nastiti Kaswandani, Sp.A(K), seorang pakar respirologi anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, menyatakan bahwa memberikan vitamin A dapat membantu melindungi anak, terutama balita, dari penyakit pernapasan seperti pneumonia, selain dari pemberian ASI dan imunisasi.

      “Vitamin A berguna untuk melindungi saluran napas karena ia memperkuat pertahanan di saluran napas. Ini tersedia di posyandu,” kata Nastiti, yang praktik di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, dalam seminar daring yang dikutip dari Antara.

      Pneumonia merupakan infeksi paru-paru yang disebabkan oleh berbagai jenis bakteri, termasuk Streptococcus pneumoniae dan HiB, serta virus dan jamur yang menyerang saluran pernapasan anak dan menyebar melalui kontak langsung dengan cairan pernapasan seperti droplet atau percikan air liur.

      IDAI mengacu pada rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyarankan pemberian suplementasi vitamin A sebesar 100.000 IU (kapsul vitamin berwarna biru) untuk bayi berusia 6-11 bulan, dan vitamin A dosis 200.000 IU (kapsul vitamin A merah) setiap 4-6 bulan untuk anak usia 12-59 bulan.

      Bukti ilmiah menunjukkan bahwa vitamin A tidak hanya bermanfaat untuk penyakit pernapasan, tetapi juga dapat menurunkan angka kematian terkait diare sebesar 28 persen. Dr. Nastiti menambahkan bahwa bukan hanya vitamin A, tetapi pemberian ASI eksklusif selama enam bulan juga dapat menurunkan risiko anak terkena pneumonia hingga 20 persen.

      “Ketika (ibu) tidak memberikan ASI eksklusif maka meningkatkan risiko pneumonia (anak) dibandingkan mereka yang mendapatkan ASI eksklusif selama enam bulan,” ujar Nastiti.

      Imunisasi juga memiliki peran penting dalam pencegahan pneumonia dengan mengurangi angka infeksi hingga 50 persen. Salah satu vaksin yang terkait dengan pencegahan pneumonia adalah vaksin pneumokokus (PCV), yang telah menjadi bagian dari program nasional imunisasi dan telah tersedia di posyandu dan puskesmas sejak September 2022.

      Vaksin ini diberikan melalui suntikan pada usia 2, 4, dan 6 bulan, dengan dosis penguat pada usia 12-15 bulan. Selain PCV, terdapat vaksin lain yang disarankan untuk diberikan kepada anak, seperti DPT, HiB, dan vaksin influenza.

      “Hanya saat disuntik dia nyeri. Tapi, perlindungannya dia bisa menurunkan angka pneumonia berat, angka kematian. Jadi, tidak imbang antara reaksinya dengan manfaatnya,” jelas Nastiti.

      Selanjutnya, jika seorang anak sudah terlanjur terkena pneumonia, disarankan untuk melengkapi semua imunisasi yang mungkin terlewat.

      “Lebih baik kalau ternyata dia dobel daripada terlupa. Itu juga klausul yang terjadi saat misalnya vaksinasi massal, itu semua tanpa melihat status,” kata Nastiti.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan