• Photo :
        • Ilustrasi bau mulut.,
        Ilustrasi bau mulut.

      Dalam ayat yang lain, Allah SWT tegas mengatakan bahwa yang membedakan seseorang di sisi Allah adalah ketaqwaannya. Allah SWT tak membedakan seseorang dari kondisi fisik atau penampilan lahiriahnya seperti Ia sampaikan sebagai berikut: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (QS: Al-Hujurat: 13)

      Rasululllah sebagai teladan kehidupan sangat melarang perilaku menghina, bahkan sekadar menertawakan keadaan fisik seseorang. Hal tersebut banyak disampaikan dalam hadist yang

      Di antaranya adalah hadis riwayat Abu Daud dari Sayyidah Aisyah, dia berkata:

      عَنْ عَائِشَةَ ، قَالَتْ : قُلْتُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : حَسْبُكَ مِنْ صَفِيَّةَ كَذَا وَكَذَا ، قَالَ : غَيْرُ مُسَدَّدٍ تَعْنِي قَصِيرَةً ، فَقَالَ لَقَدْ قُلْتِ كَلِمَةً لَوْ مُزِجَتْ بِمَاءِ الْبَحْرِ لَمَزَجَتْهُ , قَالَتْ : وَحَكَيْتُ لَهُ إِنْسَانًا ، فَقَالَ : مَا أُحِبُّ أَنِّي حَكَيْتُ إِنْسَانًا وَأَنَّ لِي كَذَا وَكَذَا

      “Saya pernah berkata kepada Nabi Saw, ‘Shofiyah itu begini dan begitu.’ Rawi selain Musaddad berkata, ‘Aisyah bermaksud mengatakan bahwa Shofiyah pendek.’ Maka Nabi Saw kemudian berkata, ‘Sungguh kamu telah mengucapkan suatu kalimat, yang seandainya kalimat tersebut dicampur dengan air laut niscaya ia akan mengubah rasanya.’ Saya juga pernah menirukan seseorang. Lalu beliau berkata, ‘Saya tidak suka mengejek seseorang, sekalipun saya akan memperoleh keuntungan ini dan itu.’ (HR. Abu Daud)

      Tak hanya itu, Rasulullah juga pernah melarang keras para sahabat menertawakan betis sahabat Rasul, Abdullah bin Mas’ud. Padahal, mereka tidak mengatakannya apa-apa hanya menertawakan. Abdullah bin Mas’ud adalah sahabat yang memiliki betis yang kecil. Ketika beliau mengambil ranting untuk dijadikan siwak, angin berhembus dan menyingkap betisnya yang kecil, lalu para sahabat tertawa karena melihat betis Ibnu Mas’ud yang kecil.

      Nabi shallallahu alaihi wasallam menegur para sahabat dan berkata, “Apa yang membuat kalian tertawa?”  Mereka berkata, “Wahai Nabi Allah, karena kedua betisnya yang kurus.”

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan