Sahijab – Bagi sebagian orang, masuk kamar mandi tidak memerlukan ritual khusus. Padahal dalam Islam, ada adab-adab tertentu yang baiknya dilakukan karena toilet adalah tempat berkumpulnya para jin.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa iblis ingin memiliki tempat tinggal, seperti Adam As yang tinggal di bumi. "Ya Allah, Adam dan keturunannya Engkau beri tempat tinggal di bumi, maka berilah pula aku tempat tinggal,’’ kata iblis.
Dari Zaid bin Arqam radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya toilet ini dihadiri setan. (HR. Ahmad, Abu Daud, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Nah untuk itu, berlindunglah pada Allah dari hal-hal buruk sebelum masuk toilet dengan :
Dari Imam al-Tirmidzi dari Sayyidina Ali, dia berkata bahwa Nabi bersabda, “Penghalang antara pandangan jin dan aurat manusia adalah jika salah seorang di antara mereka memasuki kamar mandi, lalu dia mengucapkan “bismillah”.
Dari Anas bin Malik, beliau mengatakan," “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika memasuki jamban, beliau ucapkan: Allahumma inni a’udzu bika minal khubutsi wal khobaits (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari setan laki-laki dan setan perempuan. (HR. Bukhari dan Muslim)
Baca juga:
Rasulullah kerap melakukan banyak hal dengan sisi kanan. Namun untuk masuk toilet, hendaknya melangkah dengan kaki kiri terlebih dahulu. Karena akan masuk tempat kotor. Sedangkan keluar, melangkahnya dengan kaki kanan, karena kita sudah dalam keadaan bersih.
Berhubung tempat ini bukan tempat yang baik, buat apa menghabiskan waktu berlama-lama di kamar mandi? Menyegerakan urusan di toilet, agar tidak digoda setan dan bisa segera mengerjakan urusan lain yang lebih bermanfaat.
Ketika buang hajat di dalam kamar mandi hendaknya tidak dalam posisi menghadap atau membelakangi kiblat. Perhatikan juga saat akan membangun rumah ya sahabat sahijab.
Dari Abu Ayyub Al Anshori, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika kalian mendatangi jamban, maka janganlah kalian menghadap kiblat dan membelakanginya. Akan tetapi, hadaplah ke arah timur atau barat.”
Selesai melepas hajat di kamar mandi, pastikan untuk membersihkannya dengan tangan kiri. Hal tersebut sesuai dengan sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah.
Dalam sebuah hadits disebutkan, “Jika salah seorang di antara kalian minum, janganlah ia bernafas di dalam bejana. Jika ia buang hajat, janganlah ia memegang kemaluan dengan tangan kanannya. Janganlah pula ia beristinja’ dengan tangan kanannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ketika berada di dalam kamar mandi, hendaknya seorang Muslim tak bicara, apalagi menyanyi. Bahkan jika ada yang memberi salam kita sebaiknya tetap diam. Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma beliau berkata,
“Ada seseorang yang melewati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau sedang buang air kecil. Ketika itu, orang tersebut mengucapkan salam, namun beliau tidak membalasnya.”
Jika masuk ke kamar mandi kita harus berdoa, maka setelah keluar dari kamar mandi pun kita juga harus berdoa. Bacalah doa seperti yang diajarkan Rasulullah dalam hadist berikut:
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata,“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa setelah beliau keluar kamar mandi beliau ucapkan “ghufronaka” (Ya Allah, aku memohon ampun pada-Mu).” (HR. Abu Daud, At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ad Darimi )