• Photo :
        • Tulisan Asmaul Husna,
        Tulisan Asmaul Husna

      Sahijab – Allah yang merupakan zat Maha Agung sebagai pencipta manusia, sejatinya punya banyak nama lain yang termaktub dalam Asmaul Husna. Asmaul Husna adalah nama-nama Allah yang Indah, yang jumlahnya ada 99.

      Namun, tidak terlepas dari itu, pembacaan Asmaul Husna (nama-nama indah Allah) tersebut, juga banyak sering sekali kita dengar dalam doa-doa, di antaranya doa Ismul A’dham yang masyhur. Sebagian Asmaul Husna pun, ada yang diamalkan secara khusus, dengan diwiridkan dalam jumlah tertentu, sesuai ijazah yang diberikan oleh gurunya.

      Namun adanya ijazah wirid maupun tidak, bukan suatu masalah untuk mengamalkannya. Karena, dzikir dan wirid adalah amalan yang dianjurkan Allah SWT dan Rasul-Nya. 

      Keutamaan asmaul husna, seperti dikutip Sahijab dari NU.co.id, sebenarnya memiliki keutamaan-keutamaan tersendiri, banyak rahasia dan manfaat yang terkandung di dalamnya. Apalagi, jika sudah terbiasa mengimplementasikan Asmaul Husna dalam sikap kesehariannya, seperti sifat Rahman yang artinya Maha Penyayang, maka bentuk pengimplementasiannya adalah dengan menyayangi seluruh mahluk-mahluk Allah SWT. 

      Baca juga: Syair Asmaul Husna dan Artinya

      Syekh Shalih al-Ja’fari mengatakan: 

      فَالَّذِي يَدْعُو بِهَا فَقَدِ اسْتَجْلَبَ الْخَيْرَ كُلَّهُ لِنَفْسِهِ وَجَعَلَ الْوِقَايَةَ بَيْنَهُ وَبَيْنَ الشَّرِّ كُلِّهِ، فَإِذَا قُلْتَ مَثَلًا الرَّحْمنُ الرَّحِيْمُ فَقَدِ اسْتَجْلَبْتَ الرَّحْمَةَ، وَإِذَا قُلْتَ: اللَّطِيْفُ فَقَدِ اسْتَجْلَبْتَ اللُّطْفَ... الخ 

      “Orang yang berdoa dengan Asmaul Husna, maka telah meminta kebaikan seluruhnya, dan membuat pencegahan di antara dirinya dan keburukan seluruhnya. Jadi, apabila engkau menyebut ar-Rahman ar-Rahim, maka kamu telah meminta rahmat, dan jika kamu menyebut al-Lathif, maka kamu telah meminta kelembutan, dan seterusnya.” (Muhammad bin Alwi al-Aidarus, Khawwâsh Asmâ` ul-Husnâ Littadâwi wa Qadhâ il-Hâjât, Dar el-Kutub, Shan’a, Cet. Ke-3 2011, Hal. 16) 

      Kesimpulannya, manfaat yang kita dapatkan dari membaca Asmaul Husna, seperti dijelaskan Syekh Shalih al-Ja’fari, adalah sebagaimana Asma’ yang disebut. 

      Disebutkan dalam kitab Khawwash Asmâ’ul-Husna Littadawi wa Qadha il-Hajat:
       
      فَذِكْرُهَا نَافِعٌ لِلدُّنْيَا وَالدِّيْنِ وَالآخِرَةِ، وَذِكْرُهَا يُسَمَّى مَجْمَعَ الْخَيْرَاتِ وَمَفَاتِحَ الْبَرَكَاتِ وَمَجَلَّى التَّجَلِّيَاتِ، مَاوَاظَبَ عَلَيْهَا مَكْرُوْبٌ إِلَّا فَرَّجَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ كُرْبَةً، وَلَا مَدْيُوْنٌ إِلَّا قَضَى اللهُ تَعَالَى دِيْنَهُ، وَلَا مَغْلُوْبٌ إِلَّا نَصَرَهُ اللهُ تَعَالَى، وَلَامَظْلُوْمٌ إِلَّا رَدَّ اللهُ تَعَالَى مَظْلَمَتَهُ، وَلَا ضَالٌّ إِلَّا هَدَاهُ اللهُ، وَلَامَرِيْضٌ إِلَّا شَفَاهُ اللهُ تَعَالَى، وَلَا مُظْلِمُ الْقَلْبِ إِلَّاَ نَوَّرَ اللهُ تَعَالَى بِهَا قَلْبَهُ 

      “Menyebut Asmaul Husna bermanfaat bagi (urusan) dunia, agama, dan akhirat, dan dzikirnya dinamakan kumpulan kebaikan-kebaikan, kunci-kunci keberkahan, dan singkapan kejelasan. Tidaklah kesulitan yang ditekuni dengan Asmaul Husna melainkan Allah lapangkan kesulitannya, tidaklah utang melainkan Allah tunaikan utangnya, tidaklah kekalahan melainkan Allah akan menolongnya, tidak orang yang dizalimi melainkan Allah kembalikan kezalimannya, tidaklah orang yang sesat melainkan Allah beri petunjuk, tidaklah orang yang sakit melainkan Allah sembuhkan penyakitnya, tidaklah kegelapan hati melainkan Allah terangi hatinya dengan Asma’ul Husna. (Muhammad bin Alwi al-Aidarus, Khawwash Asma ul-Husna Littadawi wa Qadha il-Hajat, Dar el-Kutub, Shan’a, Cet. Ke-3 2011, Hal. 17)

      Demikian keutamaan-keutamaan dari membaca Asmaul Husna, barangkali setelah mengamalkan muncul pertanyaan mengapa faedah tersebut belum datang juga, misalkan.  

      Perlu kita ketahui bahwa tujuan utama dari dzikir sebenarnya bukan keutamaan itu sendiri, melainkan Allah SWT, keutamaan adalah bonus saja. Dzikir merupakan pertanda hidupnya hati. Kualitas dzikir juga berkaitan dengan kebiasaan si pelaku dzikir. Dzikirnya orang yang sudah memiliki derajat di sisi Allah, tentu berbeda dengan orang yang sehari-harinya jarang menyebut Asma’-Nya. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam. (Ustadz Amien Nurhakim)

      Sementara itu, barang siapa membaca nama-nama Allah atau Asmaul Husna Al Mu'izzu, yang artinya Maha Memuliakan atau Yang Memberi Kemuliaan sebanyak 40 kali setelah sholat Magrib setiap hari Senin, keutamaanya Allah akan mengaruniakan kepada yang membacanya kemuliaan dan kehormatan, dan Allah akan menanamkan rasa takut ke dalam hari seluruh makhluk kepadanya, insyaAllah.

      Baca juga: Menurut Islam Tak Boleh Bicara di Toilet, Ini Adabnya

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan