• Photo :
        • Ilustrasi sedekah.,
        Ilustrasi sedekah.

      Sahijab – Sebagai individu yang hidup di tengah masyarakat, sifat kikir atau pelit, pasti mempunyai konsekuensi yang bisa merugikan diri sendiri. 

      Minimal, ada dua kerugian bagi orang yang kikir. Pertama, kerugian ketika di dunia, yaitu menimbulkan rasa permusuhan dan kebencian di antara orang-orang dekat dan warga sekitar di mana ia tinggal. 

      Kedua, kerugian yang diterima pada hari pembalasan nanti. Yakni, orang yang kikir akan mempertanggungjawabkan harta kekayaannya pada hari akhir nanti layaknya orang kaya.

      Sehingga, sifat kikir pasti mempunyai konsekuensi yang bisa merugikan diri sendiri, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Untuk di akhirat sendiri, orang kikir akan di tempatkan berbeda dengan orang yang dermawan.

      Baca juga: Doa Malaikat untuk Orang-orang Kikir yang Bikin Merinding​

      Dalam buku “115 Kisah Menakjubkan dalam Kehidupan Rasulullah SAW”, Fuad Abdurahman, seperti dikutip Sahijab dari Republika.co.id, menjelaskan tentang tempat orang kikir di akhirat. Penjelasannya diangkat dari penuturan istri nabi, Aisyah RA.

      Menurut Fuad, Aisyah RA pernah menuturkan bahwa suatu ketika ada seorang wanita muda yang menghadap Rasulullah untuk mengeluhkan tangan kanannya tak dapat digerakkan dan berkata, “Wahai Rasulullah, berdoalah kepada Allah agar tanganku sembuh seperti sedia kala.”

      Lalu, Rasulullah bertanya, “Apa yang menyebabkan tanganmu seperti ini?”

      Wanita muda itu pun menceritakan tentang mimpinya yang panjang, “Aku bermimpi kiamat tiba. Neraka jahanam menyala-nyala. Pintu-pintu surga telah dibuka. Lalu, aku melihat ibuku berada di tepi Neraka jahanam. Pada salah satu tangannya ada sepotong lemak hewan, dan di tangan lainnya ada sepotong kain yang dipakai untuk menangkis kobaran api yang menyambar-nyambar.”

      Dalam mimpinya, wanita itu lalu bertanya kepada ibunya mengapa ditempatkan di tepi neraka seperti itu. Padahal, ibunya taat kepada Allah dan diridhai suaminya. “Anakku, ketika di dunia aku adalah orang yang kikir. Tempat ini diperuntukkan bagi orang yang kikir,” begitu  jawab ibunya.

      Lalu, wanita itu kembali bertanya kepada ibunya tentang keberadaan ayahnya. Menurut sang ibu, suaminya yang dermawan sudah berada di surga. Wanita itu pun langsung menemui ayahnya yang berada di surga.

      Ia pun melihat ayahnya sedang berdiri di sisi telaga sambil memberi minum orang-orang. Lantas, wanita itu bertanya,

      “Ayah, ibuku adalah istrimu yang taat kepada Allah dan engkau ridha kepadanya. Sekarang, ia berada di tepi neraka Jahanam. Api berkobar-kobar menyambar tubuhnya, sedangkan di sini Ayah memberi minum orang lain dari telaga nabi. Berilah ibu seteguk air dari telaga ini,” kata wanita itu.

      Ayahnya pun menjawab, “Wahai Putriku, Allah telah mengharamkan telaga Nabi ini untuk orang yang kikir dan berdosa.”

      Namun, dia tetap mengambil segelas air telaga itu tanpa seizin ayahnya dan membawanya ke neraka Jahanam. Wanita itu lalu meminumkannya kepada ibunya yang sangat kehausan. Tiba-tiba dia mendengar suara, “Mudah-mudahan Allah menjadikan kaku tangan orang yang memberi minum orang kikir dengan air dari telaga Nabi!,”

      Sejak saat itulah, tangan wanita itu menjadi kaku dan tidak bisa bergerak. Setelah mendengar kisah dalam mimpi wanita itu, Rasulullah kemudian meletakkan serbannya ke tangannya dan mendoakan wanita itu.

      “Ya Allah, demi kebenaran mimpi yang diceritakannya, sembuhkanlah tangan wanita ini,” kata Rasulullah dalam doanya. Seketika, tangan wanita itu pun kembali bisa digerakkan.

      Baca juga: Sedekah Membuat Manusia Lebih Kuat dari Gunung, Api, Air dan Angin​

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan