Sahijab – Selama ini, kita memahami sedekah sebagai cari memberi uang atau materi dari orang kaya kepada orang miskin. Padahal, tanpa menunggu kaya, kita tetap bisa bersedekah.
Sedekah tidak selalu berarti pemberian materi. Sedekah juga bisa bermakna pemberian yang bersifat non-materi. Bahkan dalam bentuk sederhana seperti membantu orang lain, menyingkirkan duri di jalan, berbicara dengan bahasa yang santun dan sopan, dan lain-lain.
Dikutip dari NU online, pemahaman ini merujuk kepada hadis yang diriwayatkan oleh sahabat Abu Hurairah berikut:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم - كل سُلامى من الناس صدقة , كل يوم تطلع فيه الشمس تعدل بين اثنين صدقة , وتعين الرجل في دابته فتحمله عليها أ, ترفع عليها متاعه صدقة , والكلمة الطيبة صدقة , وبكل خطوة تمشيها إلى الصلاة صدقة , وتميط الأذى عن الطريق صدقة " رواه البخاري ومسلم
Rasulullah SAW bersabda, “Setiap anggota badan manusia diwajibkan bersedekah setiap harinya selama matahari masih terbit; kamu mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah; kamu menolong seseorang naik ke atas kendaraannya atau mengangkat barang bawaannya ke atas kendaraannya adalah sedekah; setiap langkah kakimu menuju tempat sholat juga dihitung sedekah; dan menyingkirkan duri dari jalan adalah sedekah.” (HR Bukhari dan Muslim).
Baca juga: Doa setelah Sholat Subuh yang Selalu Dibaca Rasulullah
Imam Nawawi menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan sedekah di sini adalah sedekah yang dianjurkan, bukan sedekah wajib.