Sahijab – Ibu dan bapak, kedua orang tua kita memiliki kedudukan yang sangat mulia dalam Islam. Beberapa kali Allah SWT menyebut mereka dalam Al Quran.
Apapun yang kita berikan tak akan mampu menggantikan jasa mereka yang telah mendidik kita dengan kasih sayang dan segenap harta yang mereka miliki. Tak akan ternilai dengan materi, air susu ibu, lelah ayah dan ibu, kasih sayang mereka dan tangis mereka untuk membesarkan anak-anaknya.
Dalam Al Quran, Allah SWT mengingatkan kita untuk selalu berbuat baik pada ibu dan bapak. Allah SWT juga mengingatkan kita dengan menyebut jasa mereka dalam mendidik dan membesarkan anak-anaknya. Selayaknya, sebagai anak kita wajib memuliakan dan berbuat baik pada mereka, karena harta yang kita miliki saat ini tak akan mampu menggantikan puluhan tahun yang mereka lalui untuk mengasihi anak-anaknya.
Baca juga: Ridho Allah di Tangan Ridho Orang Tua
Permintaan agar kita selalu memuliakan orang tua dan berbuat baik pada mereka tercantum dalam beberapa ayat Al Quran seperti yang Sahijab kutipkan di bawah ini:
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa.” (QS. Al-Ahqaaf: 15)
Dalam surat Luqman, Allah SWT juga meminta kita berbuat baik pada ibu dan bapak. "Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS. Luqman: 14)
Di surat Al Isra, Allah bahkan tegas melarang kita membentak mereka dan berkata kasar. Allah meminta kita tetap berbuat baik pada orang tua hingga mereka lanjut usia. “Hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al Isra: 23)
Orang tua layak mendapatkan kebahagiaan dari kita. Dalam salah satu hadistnya, Rasulullah bahkan meminta seseorang yang sudah hijrah untuk mengikuti Rasul agar kembali pada kedua orang tuanya. Hal tersebut diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam hadist di bawah ini:
"Seseorang datang kepada Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallam dan berkata, “Aku akan berbai’at kepadamu untuk berhijrah, dan aku tinggalkan kedua orang tuaku dalam keadaan menangis.” Rasulullah Shalallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kembalilah kepada kedua orang tuamu dan buatlah keduanya tertawa sebagaimana engkau telah membuat keduanya menangis.” (HR. Abu Dawud)
Dalam hadis yang lain, Rasulullah meminta sahabatnya membatalkan niat berjihad dan kembali pada orang tuanya. "Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- يَسْتَأْذِنُهُ فِى الْجِهَادِ فَقَالَ « أَحَىٌّ وَالِدَاكَ ». قَالَ نَعَمْ. قَالَ « فَفِيهِمَا فَجَاهِدْ»
“Ada seseorang yang mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia ingin meminta izin untuk berjihad. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bertanya, ‘Apakah kedua orang tuamu masih hidup?’ Ia jawab, ‘Iya masih.’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, ‘Berjihadlah dengan berbakti kepada keduanya.’” (HR. Muslim)
Dalam hadist yang lain, Rasulullah juga mengatakan ridha Allah tergantung ridha orang tua dan murka Allah tergantung murka orang tua.
Nah, hijabers, jika ingin mencuri perhatian Allah SWT, berbuat baik pada kedua orang tua akan menjadi pilihan terbaik. Dapat pahala, dapat kesempatan membalas budi baik mereka, sekaligus juga berharap mendapat ridha Allah SWT.