• Photo :
        • Ilustrasi berdoa.,
        Ilustrasi berdoa.

      Sahijab – Doa nurbuat Anda mungkin pernah mendengarnya, dan memiliki banyak keutamaan jika dibaca lebih dari 100 kali. Salah satunya adalah bisa bertemu dengan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam di dalam mimpi.

      Selain itu, keutamaan doa nurbuat lainnya adalah mampu menambah kekayaan, disukai banyak oeang, dikabulkan hajatnya dan lainnya. Dan doa ini telah diturunkan dari generasi ke generasi, hingga akhirnya mudah ditemukan ketika kita berselancar di dunia maya.

      Tetapi, ada setidaknya empat kesalahan di dalam doa nurbuat yang dikutip Sahijab dari Konsultasi Syariah. Ustadz Ammi Nur Baits menjelaskan apa saja kesalahan di dalam doa tersebut, dan mengatakan itu bukan ajaran dari Rasulullah Shallallahu 'laihi wasallam. Berikut penjelasannya.

      Baca Juga: Doa Tawasul Kepada Rasulullah dan Para Nabi Agar Keinginan Dikabulkan

      Doa Nurbuat dalam Bahasa Arab, Latin dan Terjemahannya

      Sebelumnya kita bahas dulu apa saja isi di dalam doa nurbuat yang biasa kita bacakan. Berikut tulisan doa nurbuat:

      Bacaan Doa Nurbuat dalam bahasa Arab:

      اَللّٰهُمَّ ذِى السُّلْطَانِ الْعَظِيْمِ ، وَذِى الْمَنِّ الْقَدِيْمِ ، وَذِي الْوَجْهِ الْكَرِيْمِ ، وَوَلِيِّ الْكَلِمَاتِ التَّآمَّاتِ ، وَالدَّعَوَاتِ الْمُسْتَجَابَةِ ، عَاقِلِ الْحَسَنِ وَالْحُسَيْنِ مِنْ اَنْفُسِ الْحَقِّ ، عَيْنِ الْقُدْرَةِ والنَّاظِرِيْنَ ، وَعَيْنِ الْاِنْسِ وَالْجِنِّ ، وَاِنْ يَّكَادُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَيُزْ لِقُوْنَكَ بِاَبْصَارِهِمْ لَمَّا سَمِعُوا الذِّكْرَ وَيَقُوْلُوْنَ اِنَّهُ لَمَجْنُوْنَ ، وَمَا هُوَ اِلاَّ ذِكْرٌ لِلْعَالَمِيْنَ ، وَمُسْتَجَابُ لُقْمَانَ الْحَكِيْمِ ، وَوَرِثَ سُلَيْمَانُ دَوُدَ عَلَيْهِمَا السَّلَامُ الْوَدُوْدُ ذُو الْعَرْشِ الْمَجِيْدِ ، طَوِّلْ عُمْرِيْ ، وَصَحِّحْ اَجْسَادِيْ ، وَاقْضِ حَاجَتِيْ ، وَاَكْثِرْ اَمْوَالِيْ وَاَوْلَادِيْ ، وَحَبِّبْ لِلنَّاسِ اَجْمَعِيْنَ ، وَتَبَاعَدِ الْعَدَاوَةَ كُلَّهَا مِنْ بَنِيْ آدَمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ ، مَنْ كَانَ حَيًّا وَّيَحِقَّ الْقَوْلُ عَلَي الْكَافِرِيْنَ ، وَقُلْ جَآءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ ، اِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوْقًا ، وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْاٰنِ مَاهُوَ شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِيْنَ ، وَلَايَزِيْدُ الظَّالِمِيْنَ اِلَّا خَسَارًاa ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ ، وَسَلَامٌ عَلَي الْمُرْسَلِيْنَ ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

      Bacaan Doa Nurbuat dalam Latin:

      "Allaahumma dzissulthanil'adziim. Wa dzilmannil qadiim. Wa dzilwajhil kariimi wa waliyyil kalimaatittaammaati wadda'awaatil mustajaabati'aaqilil hasani wal husaini min anfusil haqqi'ainil qudrati wannaaziriina wa'ainil insi wal jinni.

      Wa in yakaadulladziina kafaruu layuzliqunaka bi absaarihim lammaa sami'udzdzikra wa yaquuluuna innahuu lamajnun.

      Wa maa huwa illaa dzikrullil'aalamiin. Wa mustajaabu luqmaanal hakiimi wa waratsa sulaimaan daawuuda'alaihimassalaamul waduudu dzul'arsyil majiid. Thawwil'umrii wa shahhih ajsaadii waqdi haajatii waktsir amwaalii wa au laadii wa habbib linnaasi ajma'iin.

      Wa tabaa'adil'adaawata kullahaa min bani aadama'alaihissalaamu man kaana hayyan wa yahiqqoal qaulu‘alal kaafiriin. Wa qul jaa al haqqu wa zahaqal baathilu innal baathila kaana zahuuqan.

      Wanunazzilu minal qur'aani maa huwa syifaa un wa rohmatun lilmu'miniin. Wa laa yaziiduzzaalimiina illaa khasaaraa. Subhaana rabbika rabbil'azzati'ammaa yashifuun. Wa salaamun'alalmursaliina wal hamdulillaahirabbil'aalamiin."

      Terjemahan doa nurbuat

      "Wahai Tuhanku, pemilik kekuasaan yang agung, yang memiliki anugerah yang terdahulu, memiliki wajah yang mulia, menguasai kalimat-kalimat yang sempurna, dan doa-doa yang mustajab, penanggung Hasan dan Husain dari jiwa-jiwa yang haq, dari pandangan mata manusia dan jin.

      Dan sesungguhnya orang-orang kafir benar-benar akan menggelincirkan kamu (Muhammad) dengan pandangan mereka,ketika mendengar Al Quran (dibaca) lalu mereka berkata:

      "Sesungguhnya (Muhammad) itu benar-benar orang gila." Dan Al Quran itu tidak lain hanyalah peringatan bagi semua umat. Dan mengijabahi Lukmanul Hakim dan Sulaiman yang telah mewarisi Daud 'alaihissalam.

      Allah adalah dzat yang maha pengasih lagi memilik singgasana yang mulia, panjangkanlah umurku, sehatkanlah jasadku, kabulkanlah hajatku, perbanyaklah harta bendaku dan anakku, cintakan semua orang, jauhkanlah permusuhan anak cucu Adam 'alaihissalam. dari orang-orang kafir."

      Dan katakanlah: "Yang haq telah datang dan yang batil telah musnah. Sesungguhnya yang batil itu pasti musnah."

      Dan kami turunkan Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang beriman, dan Al Quran tidak akan menambah kepada orang-orang yang berbuat aniaya melainkan hanya kerugian.

      Maha suci Allah, Tuhan yang Maha Mulia dari segala sifat yang diberikan orang-orang kafir. Dan semoga keselamatan tetap bagi para rasul. Dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam."

      4 Kesalahan dalam Doa Nurbuat

      Berikut empat kesalahan di dalam doa nurbuat di atas menurut ustadz Ammi Nur Baits.

      1. Kesalahan dalam tata bahasa

      Bagian awal teks doa ini tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa Arab, sehingga sangat janggal. Berikut teksnya:

      [اللَّهُمَّ ذِى السُّلْطَانِ]

      seharusnya, dibaca

      [ذَا]

      dengan hurup alif bukan

      [ذِى]

      Karena Munada Mudhaf harusnya mansub bukan majrur. Namun, anehnya, kesalahan semacam ini terjadi secara berulang-ulang, yaitu di bagian ma’thufnya.

      Teks

      [وَذِى الـمَنِّ القَدِيم]

      seharusnya

      [وَذَا الـمَنِّ القَدِيم]

      Teks

      [وَذِى الوَجْه الكَرِيم]

      seharusnya

      [وَذَا الوَجْه الكَرِيم]

      Teks

      [وَوَلِيِّ الكَلِمَات التآمات]

      seharusnya

      [وَوَلِيَّ الكَلِمَاتِ التآمَاتِ]

      dengan harakat fathah.

      2. Susunan kalimat tidak sistematis juga tidak ada kaitannya.

      Di bagian awal doa, isiny memuji Allah, kemudian tiba-tiba dikutip ayat:

      وَإِن يَكَادُ الذِّينَ كَفَرُوا لَيُزْلِقُونَكَ بِأَبصَارِهِم…

      "Hampir saja orang-orang kafir hendak menjatuhkanmu dengan pandangan mata mereka."

      Ayat ini menceritakan tentang sikap orang kafir yang hendak menyerang Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam dengan penyakit 'ain atau penyakit karena pandangan hasad. Dan menyebabkan Rasulullah bisa meninggal dari jauh.

      Sehingga jika diperhatikan, ayat ini tidak memiliki keterkaitan langsung dengan pujian untuk Allah Azza wa Jalla dalam kalimat sebelumnya.

      3. Isi permintaan dalam doa yang tidak tepat

      Dalam doa tersebut ada permintaan:

      [طَوِّلْ عُمْرِي]

      Panjangkanlah umurku. Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah mendoakan panjang umur panjang secara mutlak. Tetapi akan meminta keberkahan pada umur. Panjang umur sendiri merupakan hal yang buruk, bahkan Syekh Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin saat dimintai doa seperti itu selalu menambahkan sifat lainnya. Misalnya: "Semoga Allah memanjangkan usiamu di atas ketaatan."

      4. Keutamaan doa nurbuat berlebihan

      Keutamaan doa nurbuat lebih banyak kepada kesenangan duniawi, padahal di setiap doa kita harus mementingkan akhirat. Meskipun kita meminta dunia, harus ditambah dengan kebaikan di akhirat.

      Di antara keutamaan doa nurbuat adalah dapat menjadi penjaga rumah dari gangguan jin, sihir, santet dan bahaya lainnya. Maka banyak orang yang menulisnya, kemudian di disimpan di dalam rumah sebagai jimat.

      Baca Juga: Berdoa dengan Ismul Adzom Agar Kesulitan Segera Teratasi

      Menurut utadz Ammi, dari uraian di atas disimpulkan bahwa tidak mungkin doa nurbuat berasal dari ajaran Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Oleh sebab itu, sebaiknya tidak dibaca dan diamalkan.

      Allahu a'lam.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan