Sahijab – Pengelupasan kulit bisa menjadi masalah yang sulit untuk ditangani. Meskipun sebagian besar kasus pengelupasan kulit disebabkan karena paparan sinar matahari atau kekeringan, kondisi ini mungkin juga
menjadi penyebab mendasar yang serius. Pengelupasan kulit bisa sangat membingungkan dan bahkan dapat merusak citra diri seseorang.
Inilah penyebab pengelupasan kulit dan cara merawatnya yang dikutip Sahijab dari Style Craze.
Apa Itu Pengelupasan Kulit
Pengelupasan kulit adalah hilangnya lapisan luar kulit. Ini mungkin disebabkan oleh kondisi genetik yang langka, kerusakan kulit langsung, atau kelainan kulit lain yang mendasari. Ini mungkin muncul di seluruh tubuh atau hanya di beberapa bagian. Berdasarkan penyebabnya, mungkin diobati dengan obat yang berbeda, krim topikal, dan salep.
Kulit Anda mengandung sel-sel yang disebut corneocytes yang bergabung dengan matriks antarsel. Pengelupasan kulit terjadi ketika kekuatan kohesif yang bergabung dengan corneocytes ini mengendur.
Pengelupasan kulit bisa mempengaruhi orang dan anak-anak dari segala usia. Ini mungkin inflamasi atau non-inflamasi. Pengelupasan kulit non-inflamasi disebabkan terutama karena masalah kosmetik, sedangkan pengelupasan kulit inflamasi sering terlihat dengan atopi (kecenderungan genetik untuk mengembangkan alergi). Pengelupasan kulit juga bisa bermanifestasi sebagai serpihan atau sisik kering.
Penyebab Pengelupasan Kulit
- Retensi Air: Lapisan terluar kulit menahan air dan menawarkan perlindungan atau penghalang. Saat terjadi penurunan kadar air, kulit menjadi kering dan mulai mengelupas.
- Corneocytes: Peningkatan produksi corneocytes dapat menyebabkan deskuamasi. Saat corneocytes menumpuk di kulit, mereka mulai mengelupas atau mengecil.
- Umur: Seiring bertambahnya usia, kulit Anda juga menua. Kulit yang menua tidak menahan air dan bisa menjadi kering.
- Kondisi Medis: Pengelupasan kulit mungkin merupakan kelainan resesif autosom herediter langka jika diketahui sejak lahir. Gangguan peeling ini ditandai dengan kulit mengelupas, melepuh, kemerahan, dan
gatal. Ini mungkin juga merupakan kelainan pengelupasan kulit akral.
Tips Membantu Mengelola Pengelupasan Kulit
- Jika kulit yang terkelupas tampak seperti serpihan kering sederhana tanpa peradangan, Anda dapat menggunakan pelembab atau hidrator untuk menambahkan air ke kulit.
- Pengelupasan kulit akibat sengatan matahari atau kulit kering dapat diatasi dengan bantuan produk yang dijual bebas. Gunakan SPF untuk melindungi kulit Anda dari paparan sinar UV. Minum banyak air
dan pola makan yang sehat.
- Jika melihat kulit Anda mengelupas setelah menggunakan produk tertentu, hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan dokter.
- Jika melihat kulit Anda mengelupas setelah memulai pengobatan baru, konsultasikan dengan dokter Anda untuk alternatifnya.
- Gunakan produk ringan dan lembut yang akan bekerja, bahkan untuk kulit sensitif. Pilih produk dengan lebih sedikit bahan kimia atau bahan keras. Anda juga dapat memilih produk dengan bahan alami
untuk melindungi kulit Anda dari kerusakan foto.
Selain tip-tip berikut, Anda juga dapat merawat bentuk pengelupasan kulit yang tidak terlalu parah dengan mengikuti pengobatan rumahan alami ini.
1. Minyak Kelapa untuk Mengelupas Kulit
Minyak kelapa sangat bagus untuk orang yang menderita masalah kulit. Minyak bantu menenangkan kulit sekaligus melembabkan dan menutrisinya. Kandungan lemak jenuhnya yang tinggi bantu
menyembuhkan kulit Anda dengan mengembalikan kelembapan. Ini juga mengurangi rasa gatal dan mengelupas. Mandilah dengan air dingin agar kulit Anda dingin. Setelah kering, oleskan minyak kelapa ke
kulit Anda. Pijat dengan lembut selama beberapa menit. Lalu bilaslah.
2. Cocoa Butter untuk Mengelupas Kulit
Cocoa butter adalah pelembab kulit yang luar biasa. Ini juga bantu menenangkan kulit yang rusak dan mengelupas. Mentega dikenal dapat menyembuhkan kulit pecah-pecah dan kering. Cara
pemakaiannya mudah, Anda hanya perlu mengoleskan minyak tersebut, tunggulah selama 1 menit, setelah itu bilas dengan air dingin.
Itulah penyebab pengelupasan kulit dan cara merawatnya.
Laporan Zahra Fadhilah