Sumber: Youtube Channel VDVC Religi
Dengan pertanyaan dari anak muda tadi membuat Ustadz Taufiqurrahman angkat bicara, menurutnya secara makna etimologi pada umumnya janji berarti harus dipenuhi. Sementara secara makna terminologi seseorang yang dia berjanji di saat ada niat, dan terkabul atau terijabah maka dia mesti melaksanakan janjinya.
Baca Juga: Ditanya Percaya Atau Tidak Tentang Ruqyah, Ini Jawaban Anak Muda
Di dalam agama hal tersebut adalah nazar. Ustadz Taufiqurrahman menjelaskan bahwa nazar sesuatu yang sifatnya bukan kewajiban, misalnya "saya nazar kalo saya lulus saya akan solat 5 waktu" itu tidak bisa, karena itu merupakan suatu kewajiban. Semisalnya saya bernazar kalau saya lulus atau orang tua sembuh, saya akan puasa senin kamis selama setahun. Dalam hal ini, hukumnya yang dibenarkan oleh agama menurut Ustadz Taufiqurrahman. Ketika niatnya tercapai, hukumnya wajib untuk dilaksanakan. Ketika dilanggar, ini tidak boleh, karena tidak melaksanakan kifarahnya.
Di dalam Alquran surah ke 5 juzz ke 7 ayat ke 89 ada namanya kifarah nazar. Jadi jika tidak dilaksanakan dia wajib melaksanakan. Jadi yang pertama memerdekakan hamba saya, lalu yang kedua ia harus memberikan makanan atau pakaian kepada 10 orang miskin. Itu nazar buat mereka yang tidak bisa melaksanakannya. Kalau tidak sanggup juga maka puasa 3 hari berturut-turut.
Ustadz Taufiqurrahman juga berpesan ketika Anda sudah bernazar, maka hukumnya wajib untuk dilaksanakan, ketika tidak dilaksanakan harus melaksanakan kifarahnya.