Sahijab – Kebahagiaan adalah inti dari ajaran agama islam, di mana kita diwajibkan untuk beribadah kepada Allah Azza wa Jalla untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Tapi bagaimana kita mendapatkan kebahagiaan di dunia, tanpa mengorbankan kewajiban dan sunnah?
Faktanya, dalam sunnah kita akan untuk terus-menerus merasa bahagia dan bersyukur atas semua nikmat Allah Azza wa Jalla. Allah memberikan jalan untuk kebahagiaan, dan bukan rahasia besar tentang bagaimana kebahagiaan dapat dipelihara. Berikut kebahagiaan yang bisa kita dapatkan di dunia.
Baca Juga: Dua Tahap Meraih Kebahagiaan Menurut Imam Al Ghazali
Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam mendorong gaya hidup yang seimbang dan sehat. Adalah sunnahnya bahwa orang-orang beriman harus menunggang kuda, memanah dan berenang.
Meskipun ini adalah latihan "sunnah" yang membangun kekuatan dan stamina, latihan secara umum, selama dilakukan dalam parameter syari'ah, dianjurkan, karena melepaskan endorfin, hormon perasaan baik, yang juga bertindak sebagai obat penghilang rasa sakit alami terhadap penyakit, baik fisik, maupun mental.
Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah pecinta lingkungan terbesar, jauh sebelum ada organisasi seperti Green Peace dan WWF. Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam umat islam untuk menanam pohon. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam banyak menghabiskan banyak waktu di luar ruangan, baik berolahraga, berjalan, atau hanya duduk dengan sahabatnya di dekat pepohonan.
Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam akan menikmati makanannya dengan sangat serius, tidak berlebihan, dan dengan etika yang tepat.
Makanan baik dan halal adalah awal untuk kebahagiaan, karena membuat tubuh tetap sehat dan suasana hati terangkat. Banyak makanan alami seperti lobak, cokelat hitam, yoghurt dan madu, merupakan pendorong suasana hati yang baik.
Memiliki sahabat yang selalu mengajak kepada kebaikan adalah terapi. Faktanya, menjaga persahabatan yang baik adalah sunnah yang kuat bagi umat Islam, dan itu lebih dari sekadar kesamaan pikiran. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menasihati bahwa sahabat terbaik adalah mereka yang sering mengingatkan satu sama lain tentang Allah, dan berbagi semangat yang sama untuk agama.
Pasangan dalam Alquran digambarkan sebagai pakaian satu sama lain, dan pelengkap iman satu sama lain. Anak-anak, di sisi lain, digambarkan sebagai hadiah dan amanah terbaik dari Allah Azza wa Jalla.
Oleh karena itu, kebahagiaan melalui keluarga yang penuh kasih tidak dapat dihindari. Ketika keluarga kuat dan berkembang, itu mewakili landasan ummah yang kuat. Bekerja keras untuk menjaga pernikahan tetap lestari, dan membesarkan anak menuai pahala yang sangat besar dari Allah Azza wa Jalla.
Baca Juga: Arti Mimpi Air Menurut Islam, Antara Penyakit dan Kebahagiaan
Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam mengingatkan bahwa kita harus melakukan apa pun yang ingin dilakukan, selama itu tidak mempermalukannya. Selain itu, jika suatu aktivitas atau kepentingan tidak berada di luar syariat, maka seorang mukmin harus melakukan apa pun yang dia inginkan.
Orang yang bahagia adalah mereka yang terlibat dalam minat atau hobinya. Karena kita biasanya melakukan lebih baik di bidang tersebut, bahkan bisa berprestasi tinggi dan berkembang hingga bisa dijadikan peluang mendapatkan penghasilan.
Kebahagiaan dapat ditemukan di sekitar kita. Dan tidak ada rahasia bahwa menjalani gaya hidup sehat dan seimbang, dikelilingi oleh teman dan keluarga, memberikan jalan untuk kebahagiaan di dunia dan akhirat.