• Photo :
        • Uztadz Adi Hidayat Lc., Ma.,
        Uztadz Adi Hidayat Lc., Ma.

      "Bagi jenazah yang terkena Covid-19, status mereka bahkan disebutkan langsung oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. Orang-orang syahid itu, kata Nabi, saya contohkan, ada lima, di antara sekian yang banyak itu, yang pertama, orang yang wafat karena wabah," ujarnya. 

      Bahkan, Ustaz Adi Hidayat mengilustrasikannya, orang yang meninggal karena wabah itu termasuk sedang berjihad fisabilillah, syahid dunia dan akhirat. 

      "Jihad untuk mempertahankan, supaya masyarakat aman. Makanya, dia datang ke medan perang, pertaruhkan jiwanya, supaya yang lain aman, dan ia wafat untuk menjaga keamanan Anda. Maka, dinilai syahid. Orang yang terkena virus, dia mengisolasi dirinya, menjaga supaya tidak mengenai Anda. Karena itu, ketika dia wafat, diberikan pahala syahid akhirat," tutur ustaz yang dipanggil juga dengan UAH.

      Untuk itu, dia kembali menyebutkan bahwa yang meninggal karena sakit terkena wabah virus Corona tersebut, Allah mengapresiasinya dengan mengangkat orang ini dengan syahid akhirat. 

      "Jadi, bila Anda menolaknya, Anda ini siapa? Allah saja memuliakan. Allah pencipta kita, memuliakan orang ini. Kenapa, kita hamba, lantas menghinakannya atau bahkan menolaknya," tegasnya.

      UAH menambahkan, sehingga bagi masyarakat yang sebagian kecil sempat menolak jenazah korban COVID-19 ini, untuk merenungkan kembali sikapnya. 

      "Kita mesti renungkan, apa kitapun akan diterima saat berpulang ke hadapan Allah. Jangan-jangan (jenazah korban Corona) yang ditolak ini, justru diinginkan oleh Allah dimakamkan tempat yang paling mulia dan yang ditolak ini dia mendapatkan prestasi mulia di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala," tuturnya.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan