Sahijab – Majelis Permusyawaratan Ulama atau MPU Aceh, tidak melarang warga untuk menggelar sholat Idul Fitri secara berjamaah, baik di masjid maupun di tempat terbuka misalnya di lapangan.
Wakil Ketua MPU Aceh, Tgk Faisal Ali mengatakan, pihaknya beralasan karena kondisi Aceh saat ini masih terkendali dari virus Corona (Covid-19).
Kemudian, Tausiah MPU Aceh nomor 5 Tahun 2020 terkait ibadah di bulan Ramadhan juga masih berlaku, di antaranya memuat soal pelaksanaan sholat Idul Fitri boleh dilaksanakan secara berjamaah.
Baca juga: Muhammadiyah Minta Sholat Idul Fitri di Lapangan dan Masjid Ditiadakan
Namun, MPU Aceh tidak melarang warga yang ingin beribadah sholat Idul Fitri di rumah. “Kita masih berpegang pada tausiah tersebut, karena kondisi Aceh, tidak berubah seperti awal, masih terkendali. Jadi, sholat Id bisa berjamaah, maupun di rumah,” ujar Faisal Ali, saat dikonfirmasi, Jumat 15 Mei 2020.
Sedangkan soal imbauan Menteri Agama, kata dia, tidak bertentangan dengan MPU Aceh maupun Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sebab, imbauan Menteri Agama itu dikhususkan bagi daerah yang masuk zona merah dan sudah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Sementara itu, Aceh hingga saat ini belum masuk dalam zona tersebut. “Kalau Kemenag mengimbau hal demikian, berarti itu dikhususkan bagi daerah yang memang parah terkena Covid-19 dan yang sudah terapkan PSBB,” ujarnya.
Meskipun tidak dilarang sholat Idul Fitri berjamaah, warga tetap diimbau menjalankan protokol kesehatan dengan menggunakan masker saat beribadah. “Pelaksanaan sholat Idul Fitri boleh, tetapi jangan mengabaikan protokol kesehatan, harus pakai masker,” ucapnya.
Meski demikian, MPU Aceh tidak merekomendasikan warga untuk melakukan takbir keliling pada saat malam hari raya Idul Fitri. Takbir hanya diperbolehkan dari dalam masjid untuk dikumandangkan. “Kalau takbir di masjid itu silahkan, dengan tidak pawai keliling,” ujarnya.
Baca juga: Panduan Sholat Idul Fitri di Rumah