• Photo :
        • Zala Zazai, Wakil Kepala Departemen Investigasi Kriminal Polisi Afghanistan,
        Zala Zazai, Wakil Kepala Departemen Investigasi Kriminal Polisi Afghanistan

      Sahijab – Penunjukan seorang wanita muda sebagai Wakil Kepala Departemen Investigasi Kriminal Kepolisian Afghanistan di Provinsi Khost, menyebabkan kegemparan nasional ketika pertama kali diumumkan.

      Zala Zazai (21 tahun), mengambil posisi tertinggi tersebut di sebuah provinsi yang dilanda pemberontakan oleh Taliban. Dia dilantik pada awal Juni dalam upacara resmi dan berjanji untuk melayani komunitasnya, meskipun ada acaman bahaya.

      Pengangkatannya menuai reaksi beragam, banyak yang memuji langkah itu sebagai proses menuju kesetaraan gender dalam masyarakat. Namun, yang lain justru menyuarakan penolakan, karena norma-norma budaya patriarki yang dianut.

      Baca juga: Heboh Resimen Pengawal Kerajaan Saudi Wanita Pertama yang Luar Biasa​

      Zazai yang menyelesaikan pendidikan militernya di Turki, mengatakan bahwa perbedaan pendapat soal pengangkatannya sesuatu hal biasa, walau sempat menjadi perdebatan nasional, bahkan merembet ke dalam keluarganya sendiri.

      "Satu-satunya kekhawatiran saya adalah bagaimana caranya mendorong wanita di Afghanistan yang datang dari latar belakang berbeda untuk mengejar impian dan ambisi mereka, meskipun tinggal di masyarakat yang didominasi pria," katanya, seperti dikutip Sahijab dari Al Araby, Rabu 8 Juli 2020.

      "Keluarga dan saya telah berjuang melawan tradisi budaya, tetapi akibatnya keluarga besar saya, termasuk paman saya, dan orang-orang terdekat kami berhenti berbicara dengan kami. Mereka berhenti mengunjungi kami atau mengundang kami, seolah-olah saya telah melakukan kejahatan," katanya.

      "Namun, saya akan terus melaksanakan pekerjaan saya, karena saya bekerja untuk komunitas saya dan kalau bisa ingin mengangkat derajat perempuan, agar suara mereka didengar," katanya.

      Perjalanan Zazai ke Kepolisian memang menjadi tantangan tersendiri, dan ia mengakuinya.

      "Saya dilahirkan dalam keluarga yang merupakan bagian dari suatu suku, yang tidak memungkinkan perempuan untuk pergi belajar," katanya. 

      "Jadi, bagaimana menurut Anda mereka merespons saya yang bekerja di Kepolisian? Tetapi berkat dukungan ibu saya, saya bisa melewati rintangan ini," tambahnya.

      "Saya mengambil langkah berani dan menerima janji saya, karena ini adalah pekerjaan yang saya sukai dan saya dapat menggunakan platform ini untuk melayani wanita," tambahnya.

      "Saya berharap, orang mendukung saya dan hanya mengkritik saya jika saya gagal dalam pekerjaan saya."

      Baca juga: Di Usia Senja, Greta Menemukan Islam

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan