• Photo :
        • Ustadz Felix dan Istri,
        Ustadz Felix dan Istri

      “825 tahun sebelumnya, Rasulullah bersabda, ‘Pasti akan dibebaskan Konstantinopel oleh kalian, sebaik-baik pemimpin adalah dia, dan sebaik-baik pasukan adalah pasukan itu’, pada 1453 ia nyata,” ujarnya.

      Menurut Ustadz Felix, bagi kaum Muslim, Hagia Sophia bukan hanya sekedar masjid, tetapi simbol kebenaran sabda Rasulullah Muhammad, sebagai pengingat, sekaligus penyemangat. "Kızıl Elma’ dalam keyakinan Utsmani, pencapaian dan penghargaan tertinggi secara kolektif,” tulisnya.

      Ustadz Felix menambahkan, saat Fatih Sultan Mehmed (Al-Fatih) membebaskan Konstantinopel, ini adalah tempat pertama yang dikunjungi. Sejarah mencatat, Al-Fatih memandang Hagia Sophia yang megah, turun dari kudanya, melepas helm perangnya, lalu bersujud ke arah kiblat, mengambil segenggam tanah Konstantinopel, lalu menaburkan ke atas kepalanya.

      “Simbol kerendahan hati, bahwa dia hanya tanah. Hari itu, Selasa 29 Mei 1453, pagi hari saat matahari terbit, Konstantinopel dibuka, perintah pertama Al-Fatih adalah fungsikan Hagia Sophia menjadi tempat shalat. Maka hari yang sama, saat matahari mulai kehilangan sinarnya, waktu Ashar, janji itu sempurna, adzan berkumandang di langit Konstantinopel. Isak tangis dan haru menjadi pelengkapnya,” tulis Ustadz Felix.

      Menurut Ustadz Felix, namanya Hagia Sophia diperindah, Masjid Ayasofya. Tempat terindah di seluruh muka bumi itu, arsitektur paling ternama yang pernah dibuat itu, di saat yang sama adalah tempat untuk mengagungkan Allah

      “Allahuakbar, Allahuakbar.. Allahuakbar Allaaahuakbar! Adzan khas Turki, dengan penekanan awal dan akhir, seolah menjadi menara-menara suara, Hagia Sophia, kini tempat sujud,” ujarnya. 

      “Masjid #Ayasofya tak henti melaksanakan tugasnya. Sampai tahun 1934, ketika kabinet Turki memaksanya menjadi musium,” tambah Ustadz Felix.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan