• Photo :
        • Source : Republika,
        Source : Republika

      Akan tetapi sangkaan itu keliru. Aliran anti-Arab yang hendak kami tulis tidak lain melainkan suatu aliran yang semakin merajalela dalam kalangan saudara kita, umat Islam Indonesia, terutama dalam kota-kota besar yang merasa dirinya sudah insyaf, tidak akan bisa tertipu lagi dan diabui penglihatannya. Suatu aliran yang asal mulanya ditanam oleh pihak yang menghendaki perpisahan orang kita dari Igamanya, Igama Islam.

      Mereka sesungguhnya bukan orang insyaf, jikalau mereka hanya pandai melihat sesuatu pada kulit-kulitnya sahaja. Tidak sampai pada bahagian dalamnya, terutama akibat-akibatnya.

      Alat yang dipergunakan orang untuk menghamburkan benih anti (membenci) Arab adalah gerak-gerik bangsa Arab di Indonesia sini. Ialah perbuatan-perbuatan yang tidak hanya diperbuat oleh bangsa Arab melulu, misalnya: merentenkan duit, mengawini putri-putri Indonesia dengan semena-mena dan tidak diperlakukan sebagaimana wajib dan mestinya, menjalankan penipuan, merasa dan meminta dirinya diutamakan, dan lain-lain sebagainya.

      Sungguhpun kami sesalkan perbuatan-perbuatan yang tidak bagus itu, bukan saja karena tidak dibenarkan oleh Igama Islam, juga pun seharusnya mereka menjadi cermin teladan di dalam keluhurannya budi, kesetiaannya menjunjung syariat Islam, dan ketangkasannya bergerak memperharum Islam.

      Akan tetapi jikalau sungguh kebencian (anti) Arab dipersebabkan sebab-sebab itu, mengapakah aliran demikian diratakan sampai-sampai mengenai ke-Arab-an? Mengapakah aliran demikian tidak terdapat dan tidak ditujukan juga pada pihak yang sama bahkan lebih tidak bagus lagi perbuatan dan anggapannya. Inilah suatu dalil bahwa aliran itu mempunyai tujuan lebih dalam pula.

      Sebermula orang kita ditunjukkan perbuatan-perbuatan setengah bangsa Arab yang tidak bagus itu, kemudian setelah otak kita benar-benar sudah dipengaruhi oleh itu, maka dikatakanlah bahwa mereka itulah bangsa yang membawa tingkah tidak baik, tingkah laku yang merusakkan bangsa dan kebangsaan kita. Akhirnya tumbuhlah aliran anti-Arab dalam iktikad kita.

      Apabila aliran ini sudah mencengkeram benar-benar dan sudah mendarah daging, maka sebagai akibat yang automatisch tumbuhlah kebencian pada apa-apa yang bersifat Arab, terhitung juga Igama yang semula datang dari Arab: Igama Islam.

      Berita Terkait :

      Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.

  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan