• Photo :
        • Source : Republika,
        Source : Republika

      REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam kitabnya yang berjudul Ad-Da" u wa ad- Dawa" (Terapi Penyakit Hati) mengatakan, maksiat mengunci mati hati pelakunya. Di antara dampak maksiat adalah hati pelakunya akan terkunci jika dosa telah bertambah banyak, hingga akhirnya dia menjadi orang-orang yang lalai.

      Demikianlah penafsiran sebagian Salaf terhadap firman Allah dalam surat Al Muthafifin ayat 14:

      كَلَّا ۖ بَلْ ۜ رَانَ عَلَىٰ قُلُوبِهِم مَّا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ

      Kallā bal rāna "alā qulụbihim mā kānụ yaksibụn

      Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.

      Mereka menegaskan: "Itulah dosa setelah dosa."

      Al-Hasan berkata: "Itulah dosa di atas dosa, hingga membutakan hatl. Sebagian lagi berkata: "Jika dosa dan maksiat mereka bertambah ban yak, hal itu akan melingkupi hati-hati mereka."

      Baca juga: Keutamaan Rutin Membaca Surat Yasin

      Asal masalahnya, hati berkarat disebabkan maksiat. Jika maksiat bertambah, maka karat tadi menjadi penutup hati. Tutupan tersebut semakin lama semakin bertambah hingga akhirnya hati tertutupi, terkunci, dan tergembok.

      Jika hal ini terjadi setelah adanya petunjuk dan pengetahuan, maka hati menjadi terbalik. Bagian atasnya menjadi bagian bawah. Pada saat itu, musuhnya akan menguasai dan menggiringnya sesuka hati.

      Berita Terkait :

      Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.

  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan