Solusinya, Ustaz Malik dan istri membagi waktu belajarnya menjadi beberapa kelas, yakni waktu pagi, siang dan malam. Di sisi lain, anak-anak yang ingin mengaji bersama mereka terus berdatangan. Namun, mereka khawatir tak dapat membagi jika jumlahnya melebihi batas.
“Saat ini, total 200 lebih santri yang belajar di rumah tahfidz, karena ruangan tidak cukup, dibagi waktunya dari pagi, siang dan malam, itupun saya masih belum bisa menerima yang daftar baru,” ujar Ustadzah Siti Robiah saat ditemui di Rumah Tahfidz PLN Al-Wafa, Kamis (5/11).
Saat ini Ustadz Malik tak hanya ditemani sang istri dalam mengajar ngaji. Anaknya yang kini telah tumbuh dewasa pun turut membantunya. “Saya dan keluarga ingin dapat barokahnya Al-Qur’an, mudah-mudahan dengan wasilah berkhidmat untuk Al-Qur’an bisa menjadi berkah untuk keluarga dan masyarakat Desa Sumuradem,” pungkas Ustaz Malik.
Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.