Sahijab – Ali Saleh Mohammed Ali Jaber atau dikenal sebagai Syekh Ali Jaber adalah seorang pedakwah yang berasal dari Madinah, Arab Saudi. Meskipun lahir di Madinah, Syekh Ali Jaber telah menjadi warga negara Indonesia dan menyebarkan dakwahnya di Tanah Air.
Syekh terkenal dengan sikap santunnya dalam melihat kejadian yang ada di Tanah Air, bahkan saat ada yang menusuknya dengan pisau. Tidak ada rasa marah yang diperlihatkan kepadanya, justru Syekh bersyukur dengan kejadian yang menimpanya tersebut.
Bahkan saat dirinya kehilangan mobil saat sholat shubuh, beliau tidak menghujat bahkan mendoakan yang buruk kepada pencuri. Sikap yang ia perlihatkan selalu mencontoh akhlak Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam.
Baca Juga: Biografi dan Profil Ustadz Hanan Attaki yang Bersuara Lembut
Syekh Ali Jaber lahir di Madinah pada tanggal 3 Safar 1396 Hijriyah atau bertepatan dengan tanggal 3 Februari 1976 Masehi.
Pada masa kecilnya, ayah Ali Jaber memotivasinya untuk membaca dan mentadzaburi Alquran. Jika malas untuk membaca Alquran dan sholat, ayahnya tidak segan-segan untuk memukulnya.
Tetapi semua itu dilakukan justru untuk kebaikan dirinya, karena ia berasal dari keluarga pedakwah. Dan di usia yang cukup muda, yaitu sebelas tahun Syekh telah menghafal 30 Juz.
Sementara di Madinah, keluarganya bahkan memiliki masjid besar yang digunakan untuk terus berdakwah.
Syekh sendiri adalah anak pertama dari dua belas bersaudara, dan memilih Indonesia menjadi tujuan dakwahnya. Sehingga ia pun memilih menjadi Warga Negara Indonesia.
Tidak hanya berdakwah dari masjid ke masjid, Syekh Ali Jaber pun sering terlihat di layar kaca. Di beberapa acara religi, penampilannya sering terlihat hingga akhirnya ia dilarikan ke rumah sakit akibat terkena COVID-19.
Baca Juga: Biografi dan Profil Ustadz Abdul Somad, Pedakwah Tegas dan Humoris
Diketahui berdasarkan postingan di Instagram dan YouTube, Syekh Ali Jaber merupakan pria yang gemar memasak. Bahkan ia sering memasak masakan khas Timur Tengah, untuk disajikan kepada keluarganya.
Meskipun sebagai pedakwah, Syekh tidak pernah ragu untuk pergi ke dapur dan memasak. Bahkan ia adalah sosok suami yang sangat menyayangi istrinya, Umi Nadia.