Sahijab – Kota Wuhan di Provinsi Hubei, China, adalah kota pertama tempat virus Corona SARS-CoV-2 berasal. Sejak pemerintah China memutuskan lockdown, Wuhan bagai kota mati.
Tak hanya melakukan karantina total bagi seluruh warga Wuhan, pemerintah China juga langsung membangun rumah sakit darurat hanya dalam waktu tujuh hari. Pemerintah China lalu mengerahkan ribuan paramedis dari seluruh wilayah China untuk membantu penanganan pasien yang terinfeksi Corona virus.
Satu bulan setelah virus Corona terus meluas dan korban berjatuhan, pada 23 Januari 2020, pemerintah China langsung mengambil langkah ekstrem untuk memutus mata rantai penularan dengan melakukan lockdown di kota tersebut. Paramedis yang khusus didatangkan untuk menangani pasien bekerja keras mengobati mereka yang terinfeksi virus Corona.
Kini, setelah dua bulan berlalu, angka mereka yang terinfeksi terus turun. Warga mulai kembali beraktivitas ringan. Pemerintah Wuhan bersiap mencabut status lockdown pada tanggal 3 April mendatang. Ribuan paramedis yang bekerja keras mulai meninggalkan kota tersebut.
Baca juga: Malaysia Perpanjang Masa Lockdown
Sebuah video yang dilansir oleh kanal CGTN (China Global Television Network) memperlihatkan adegan mengharukan, bagaimana warga Wuhan sangat berterimakasih pada kerja keras tim kesehatan itu. Sepanjang jalan mereka membungkukkan badan, melambaikan tangan, dan menangisi perjalanan tim medis yang dikawal polisi dalam perjalanan menuju bandara dan stasiun kereta api. Sepanjang jalan, polisi yang bertugas juga memberi penghormatan dengan sikap tegak.
Mereka juga disambut bak pahlawan di bandara dan stasiun kereta. Bendera China dalam ukuran kecil dilambai-lambaikan. Bahkan setiba di kota masing-masing, tim kesehatan ini juga mendapat sambutan meriah. Mereka dianggap sebagai pahlawan yang telah bekerja keras mempertaruhkan jiwa raga dan keselamatan dirinya demi orang lain, dan demi warga bangsanya.
Silakan saksikan momen mengharukan ini melalui tautan berikut: