Sahijab – Pohon Gharqad atau bahasa latinnya Nitraria retusa, adalah spesies pohon yang tumbuh di wilayah Palestina dan Israel. Namun, pohon ini berasal dari gurun di kawasan Afrika utara, tempat di mana tumbuh secara berurutan di bukit pasir yang tandus.
Tidak heran jika pohon gharqad merupakan salah satu dari beberapa pohon gurun yang toleran terhadap tanah kering, dengan kandungan garam yang tinggi. Hal ini terbukti karena masyarakat di sekitar pohon sering mengolah gharqad sebagai sumber garam.
Dalam sejarah Islam, dijelaskan bahwa pohon gharqad merupakan tempat persembunyian terakhir orang Yahudi dari kejaran umat Islam.
Baca Juga: Yahudi Lebih Kuat Meski Sedikit Jumlahnya dari Islam
Dalam sebuah hadits Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam bersabda bahwa pohon gharqad di akhir zaman akan berkata kepada kaum muslimin. Di mana pohon tersebut adalah persembunyian terakhir dari bangsa Yahudi sebelum dibunuh:
"Kiamat tidak akan terjadi sehingga kaum Muslimin memerangi Yahudi, lalu kaum Muslimin akan membunuh mereka sampai-sampai setiap orang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, tetapi batu dan pohon itu berkata, 'Wahai Muslim, wahai hamba Allah, ada orang Yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuhlah dia.' Kecuali (pohon) gharqad karena ia adalah pohon Yahudi." (HR Bukhari dan Muslim)
Hadits ini diyakini, bahwa perang antara Islam melawan Yahudi akan terjadi, karena Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam menjelaskan tentang peristiwa ini. Selain itu, berkumpulnya orang Yahudi saat ini di Palestina, adalah bukti kuat akan kebenaran berita ini.
Tidak seperti daun pada umumnya, daun gharqad berdaging, berwarna abu-abu kebiruan, berbentuk baji atau sabit, dengan berukuran 10-15 mm. Dari kejauhan, pohon gharqad tampak memiliki daun berwarna putih, namun bila didekati, daunnya berwarna hijau keabu-abuan.
Bunganya harum, berwarna putih kehijauan dan memiliki tangkai yang pendek.
Buahnya berwarna merah, berbentuk beri kecil dan bisa dimakan. Sedangkan bijinya berbentuk segitiga berukuran 5- 10 mm.
Gharqad tumbuh sebagai pohon semak kecil di keluarga Nitrariaceae. Pohon kontroversial di negara Muslim ini tumbuh setinggi maksimal 3 meter tetapi biasanya ditemukan kurang dari 1 meter. Ranting muda berbulu, dan botak pada ranting tua.
Pohon gharqad biasanya tumbuh di tepi rawa-rawa di daerah gurun yang semi kering dan dapat membantu menstabilkan tanah yang gembur.
Di Moghra Oasis, daerah terpencil dan tidak berpenghuni di bagian timur laut dari Depresi Qattara di Gurun Barat Mesir, pohon gharqad memainkan peran penting dalam stabilisasi bukit pasir.
Ini adalah tumbuhan dominan di beberapa zona, membentuk hummock yang dikenal sebagai Kayu gharqad digunakan sebagai kayu bakar, dan buahnya untuk membuat minuman keras tradisional. Buah dan daunnya juga menjadi sumber makanan bagi satwa liar seperti unta, domba dan hewan lainnya.
Baca Juga: Memotong Pohon Bidara Bisa Dimasukkan ke Dalam Neraka?