"Allah meningkatkan ujian-ujian tersebut selama menikah, sampai 2016 saya mulai terbuka, berani untuk kumpul teman-teman yang berhijrah. Tapi ternyata lebih banyak haters, saya dibully terus," kata Arie Untung.
Pada akhirnya di tahun 2016, Arie menyebut dirinya lebih outspoken. Berani untuk membagikan ajakan, seruan berhijrah dalam agama islam. Walaupun dirinya sempat dibully, dibilang sok alim tapi dibiarkan. Di salah satu acara televisi, Arie juga mengungkapkan saat dirinya ditanya istri apa yang bikin tahan bangun subuh-subuh, ke pengajian. Arie menjawab, ia merasakan kenikmatan.
Sampai akhirnya, Arie di titik yang paling meresahkan, Arie mendapat cobaan yang paling besar yaitu Fenita. Suatu ketika, ia dan Fenita beradu argumen dan sudah saling emosi. Keduanya terus berargumen dan saling menimpali.
"Sampai saya mendapat hater yang paling besar yaitu istri saya sendiri. Debat omongin agama. Dia orang Palembang, saya punya pertanyaan A dia punya jawaban B. Sampai emosi, dia bilang 'Kalau sudah bawa agama, politik selalu kayak gini, karena kita sudah enggak cocok!'. Saya kaget karena saya enggak siap, sedangkan dia sudah siap berpisah dengan saya," tuturnya.
Baca Juga: Kisah Inspiratif Mualaf Dian Sastro, Berada di Keluarga Beda Agama
Dari situ, Arie tersadar bahwa ia harus mengalah lebih dahulu. Arie kemudian melakukan pendekatan kembali dengan istri layaknya orang pacaran. Ia jauh lebih perhatian, ia mewujudkan perilaku suami muslim pada istrinya. Itulah yang akhirnya melunakkan hati sang istri, merubah dari dalam hatinya.
Di hari terakhir menjadi presenter infotainment, Fenita ditemani Arie Untung dan anak-anaknya. Disebut Fenita, Arie berkali-kali meyakini dirinya apakah ingin berhenti jadi presenter atau secara perlahan. "Mas Arie bilang enggak usah paksain, kita sudah saling melunak, 'Kamu kalau enggak kuat enggak apa-apa. Siapa tahu dapat hidayah dari cara lain', saya menangis karena melepas sesuatu yang sudah lama saya impikan," kata Fenita.