"Sementara tentara Muslim berperang, musuh menempatkan diri mereka di sebuah benteng, menolak untuk menyerah selama berhari-hari. Akhirnya, mereka mengirim seseorang ke Khalid, menantangnya untuk menyerah jika dia meminum racun dan tetap aman. Khalid menerima tantangan itu dan meminumnya, dan tidak ada yang terjadi padanya. Dalam menjelaskan kisahnya, Imam Ibnu Taimiyah mengatakan: itu adalah mukjizat atau rahmat (karomah) yang dimilikinya untuk menunjukkan kebenaran Islam."
Khalid melakukannya karena iman dan keyakinannya yang dalam sebagai tindakan penyerahan diri, percaya bahwa Allah akan membantu tujuan-Nya melalui perbuatan tersebut.
Dengan kata lain, mukjizat atau karomah tidak bisa dijadikan aturan umum bagi orang untuk melakukan hal yang sama. Khalid melakukannya untuk menunjukkan kebenaran Islam, dan dia adalah orang yang percaya bahwa Allah tidak akan mengecewakannya karena dia tidak memiliki motif tersembunyi lainnya.
Adapun hadits tentang manfaat kurma ajwa seperti hadits di atas memang masih menjadi perdebatan. Sementara dalam redaksi yang lain ditambahkan: "Barangsiapa makan tujuh buah kurma Ajwa yang tumbuh di Madinah (secara harfiah tumbuh di tanah di antara dua gunung lava), dia akan dijaga dari pengaruh racun dan sihir."
Baca Juga: Indadari Terasa Berat Saat Makan Kurma Ajwa, Kena Sihir?
Jadi seperti beberapa ulama telah menunjukkan, aturan tidak dapat diterapkan secara umum untuk semua jenis kurma ajwa. Dan hanya khusus untuk kurma ajwa yang tumbuh di Madinah yang bisa menangkal racun dan juga sihir.