• Photo :
        • Ilustrasi puasa.,
        Ilustrasi puasa.

      Sahijab – Bulan Ramadhan telah berlalu dan kita saat ini sedang memasuki bulan Syawal, di mana memiliki keutamaan yang luar biasa. Salah satu ibadah yang bisa kita lakukan adalah berpuasa selama enam hari di bulan Syawal, yang pahalanya setara dengan setahun penuh puasa.

      Dikutip Sahijab dari laman Islamqa, diriwayatkan dalam sebuah hadits shahih dari Abu Ayyub Radhiyallahu 'Anhu bahwa Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam bersabda:

      "Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan lalu diiringinya dengan puasa enam hari bulan Syawal, berarti ia telah berpuasa setahun penuh." (H.R Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa'i dan Ibnu Majah)

      Baca Juga: Haruskan Puasa Syawal Dilakukan 6 Hari Berturut-turut?

      Tidak hanya hadits di atas saja, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam telah menjabarkan lewat sabda beliau:

      "Barangsiapa mengerjakan puasa enam hari bulan Syawal selepas 'Iedul Fitri berarti ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh. Dan setiap kebaikan diganjar sepuluh kali lipat."

      Dalam riwayat lain menyebutkan, jika pahala puasa enam hari di bulan Syawal berlipat ganda. Berikut berbunyinya:

      "Allah telah melipatgandakan setiap kebaikan dengan sepuluh kali lipat. Puasa bulan Ramadhan setara dengan berpuasa sebanyak sepuluh bulan. Dan puasa enam hari bulan Syawal yang menggenapkannya satu tahun." (H.R An-Nasa'i dan Ibnu Majah dan dicantumkan dalam Shahih At-Targhib).

      Sementara itu, Ibnu Khuzaimah meriwayatkan dengan lafazh:

      "Puasa bulan Ramadhan setara dengan puasa sepuluh bulan. Sedang puasa enam hari bulan Syawal setara dengan puasa dua bulan. Itulah puasa setahun penuh."

      Pendapat para ulama menyebutkan, jika pahala tersebut tidak akan kita dapatkan jika berpuasa di bulan-bulan lainnya. Bahkan dalam madzhab Hambali dan Syafi'i menegaskan, setiap kebaikan dilipat gandakan pahalanya sepuluh kali lipat.

      Keutamaan yang tidak bisa dianggap sepele dari puasa Syawal adalah, untuk menutupi kekurangan puasa wajib pada bulan Ramadhan. Hal ini dikarenakan kita tidak akan lepas dari dosa dan salah, termasuk di bulan Ramadhan.

      Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam bersabda:

      "Amal ibadah yang pertama kali di hisab pada Hari Kiamat adalah sholat. Allah Ta'ala berkata kepada malaikat - sedang Dia Maha Mengetahui tentangnya - : "Periksalah ibadah sholat hamba-hamba-Ku, apakah sempurna ataukah kurang. Jika sempurna maka pahalanya ditulis utuh sempurna. Jika kurang, maka Allah memerintahkan malaikat: "Periksalah apakah hamba-Ku itu mengerjakan sholat-sholat sunnah? Jika ia mengerjakannya maka tutupilah kekurangan sholat wajibnya dengan sholat sunnah itu." Begitu pulalah dengan amal-amal ibadah lainnya." H.R Abu Dawud

      Wallahu a'lam.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan